Berdampak ke MBR, Himperra Dorong Pemerintah Cairkan Tambahan Dana Kuota FLPP 2024

Foto udara pembangunan rumah bersubsidi.
Sumber :
  • Muhammad Solihin

Jakarta, VIVA – Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (DPP Himperra) mendorong pemerintah segera merealisasikan pencairan dana tambahan kuota untuk rumah subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2024.

Ketua Umum DPP Himperra, Ari Tri Priyono mengatakan, sampai 15 September 2024, tambahan kuota rumah subsidi FLPP tahun 2024 yang sudah diumumkan pemerintah sebanyak 34 ribu unit belum juga dicairkan.

"Ada 34 ribu unit tambahan FLPP 2024. Tapi itu (dana) sampai sekarang belum cair dan akad FLPP-nya tetap belum bisa dilaksanakan. Kasihan anggota-anggota kami dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang mau beli rumah," kata Ari dalam keterangannya, Selasa, 17 September 2024.

ilustrasi perumahan (dok: BP Tapera)

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Dia mengatakan, calon konsumen MBR yang tertunda dan tidak bisa akad kredit, adalah penerima manfaat langsung subsidi FLPP dan mereka yang terkena dampak utamanya. Sedangkan pengembang kesulitan mengelola cashflow-nya, dan menjalankan kewajiban kepada perbankan.

“Himperra dengan anggota lebih dari 3.000 pengembang terus full support mendukung program-program pemerintah. Apalagi tahun ini Insyaallah sekitar 60 ribu unit rumah subsidi di produksi Himperra. Dan tahun depan kami menargetkan bisa realisasi 75 ribu unit rumah bersubsidi,” ujarnya.

Melihat begitu besar harapan kepada pemerintahan baru Prabowo-Gibran untuk menjadikan perumahan sebagai lokomotif pertumbuhan perekonomian nasional, ditambah dengan target 3 juta unit rumah setiap tahun, maka keberadaan Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan menurut Himperra adalah sebuah keniscayaan yang mesti diwujudkan.

“Himperra sangat mendukung program pemerintahan baru Prabowo-Gibran. Karena backlog rumah mayoritas-nya di kota dan pinggiran-pinggiran kota, maka sebaiknya 1,5 juta unit rumah di kota-kota dan sekitar-nya. Baru kemudian sebanyak 1,5 juta unit rumah di daerah pesisir dan pedesaan,” kata Ari.

Proyek perumahan PT Lippo Cikarang Tbk.

Photo :
  • Dok. Lippo

Karenanya, Himperra juga mengusulkan anggaran FLPP untuk MBR minimal dinaikkan tiap tahun, untuk membangun sebanyak 300 ribuan unit rumah bersubsidi. Kemudian bagi angkatan kerja muda dan generasi millenial, diberikan perhatian khusus terutama dalam hal aksesibilitas dan fasilitas kemudahan membeli rumah.

“Jumlah angkatan kerja muda, generasi milennial, sangat banyak dan selama ini belum dapat perhatian khusus. Bisa saja misalnya mereka diberikan fasilitas seperti FLPP. Tetapi dengan bunga yang lebih tinggi, antara 7-8 persen per tahun,” ujarnya.