Manajemen Keuangan: Pengertian, Fungsi, dan Tujuannya yang Wajib Dipahami

Manajemen Keuangan: Pengertian, Fungsi, dan Tujuannya yang Wajib Dipahami
Sumber :
  • freepik.com

VIVA – Keberhasilan sebuah perusahaan atau individu sangat bergantung pada bagaimana mereka mengelola dana yang ada. Manajemen keuangan bukan hanya sekadar tentang mengatur uang, tapi juga tentang membuat keputusan strategis untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan.

Artikel ini akan membahas pengertian, fungsi, dan tujuan manajemen keuangan yang wajib dipahami untuk membantu memaksimalkan keuangan pribadi ataupun bisnis.

Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah proses sistematis yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pemantauan sumber daya keuangan untuk mencapai tujuan finansial yang spesifik.

Secara umum, manajemen keuangan berfokus pada keputusan strategis tentang pengumpulan, alokasi, dan penggunaan dana baik dalam konteks pribadi maupun perusahaan.

Dalam konteks individu, manajemen keuangan melibatkan hal-hal seperti perencanaan anggaran, pengelolaan utang, dan perencanaan pensiun. Sedangkan bagi perusahaan, manajemen keuangan mencakup pengelolaan arus kas, perencanaan anggaran, dan strategi investasi untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

Pengertian Manajemen Keuangan Menurut Para Ahli Ekonomi

Secara umum, pengertian manajemen keuangan menurut para ahli ekonomi adalah POAC, mencakup penerapan perencanaan strategi (Planning), pengorganisasian (Organizing), pelaksanaan (Actuating), dan pengendalian (Controlling) keuangan dalam organisasi, perusahaan, atau lembaga.

  • Perencanaan (Planning):  Melibatkan penetapan tujuan finansial dan penyusunan strategi untuk mencapainya.
  • Pengorganisasian (Organizing): Adalah proses pengaturan sumber daya keuangan dan penetapan struktur yang mendukung tujuan finansial.
  • Pelaksanaan (Actuating): mencakup pelaksanaan rencana keuangan dan pengelolaan aktivitas sehari-hari yang terkait dengan pengelolaan dana.
  • Pengendalian (Controlling): berfokus pada pemantauan dan evaluasi hasil, serta penyesuaian rencana keuangan untuk memastikan pencapaian tujuan.

 

Lalu, bagaimana pengertian manajemen keuangan menurut para ahli ekonomi?

1.(Bambang Riyanto, 1995 : 4)

Manajemen keuangan adalah semua aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan pendanaan yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan, serta usaha untuk menggunakan dana tersebut se-efisien mungkin.

2.(KD Wilson, 2020:1)

Menjelaskan pengertian manajemen keuangan terutama melibatkan penggalangan dana dan pemanfaatannya secara efektif dengan tujuan memaksimalkan kekayaan pemegang saham.

3.(Sutrisno, 2017:3)

Menurut Sutrisno, manajemen keuangan merupakan semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan pembelanjaan yang terdiri dari tiga usaha, yaitu:

  1. Usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah.
  2. Usaha untuk menggunakan data tersebut secara efisien.
  3. Dan efisiensi pengalokasian dana dalam kegiatan usaha.

 

Fungsi Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan memiliki beberapa fungsi utama yang esensial dalam memastikan pengelolaan dana yang efektif. Berikut adalah fungsi-fungsi utama manajemen keuangan yang wajib diketahui:

1. Rancangan Keuangan (Budgeting)

Perencanaan Keuangan (Budgeting) Perencanaan keuangan adalah proses merancang kebutuhan finansial di masa depan. Ini mencakup penyusunan anggaran untuk memastikan semua kebutuhan masa depan dapat dipenuhi dan memanfaatkan peluang investasi dengan lebih baik.

Perencanaan keuangan yang baik memungkinkan individu dan perusahaan untuk mengantisipasi kebutuhan masa depan, mengelola risiko, dan memanfaatkan peluang investasi dengan lebih baik.

Sebagai contoh, seorang individu mungkin membuat rencana keuangan menabung untuk pendidikan anak atau pensiun, sedangkan sebuah perusahaan mungkin merencanakan anggaran tahunan dan strategi investasi untuk ekspansi bisnis.

  • Anggaran Tahunan: Biasanya mencakup proyeksi pendapatan dan pengeluaran selama setahun penuh. Anggaran ini dirancang untuk mengarahkan strategi keuangan perusahaan dan memantau kinerja secara keseluruhan.
  • Anggaran Bulanan: Digunakan untuk memantau dan menyesuaikan anggaran tahunan dengan lebih detail. Ini membantu perusahaan mengelola arus kas dan mengatasi fluktuasi pendapatan dan pengeluaran.

2. Penganggaran (Allocation)

Penganggaran melibatkan proses perencanaan dan alokasi dana untuk berbagai keperluan. Fungsi ini memastikan dana digunakan sesuai dengan kebutuhan operasional dan tujuan bisnis.

  • Pencairan Dana: Menentukan bagaimana uang akan dialokasikan untuk berbagai departemen atau proyek.
  • Pengawasan Alokasi: Memastikan bahwa dana digunakan sesuai dengan anggaran dan kebutuhan yang telah direncanakan.

3. Pengendalian Keuangan (Financial Control)

Pengendalian keuangan memastikan bahwa semua dana digunakan sesuai dengan rencana. Ini termasuk pencatatan transaksi, pemantauan anggaran, dan penyesuaian jika terjadi penyimpangan. Perusahaan bisa menggunakan sistem akuntansi untuk melacak dan membandingkan hasil aktual dengan anggaran.

Dengan pengendalian keuangan yang ketat, individu dan perusahaan dapat memastikan bahwa anggaran tidak terlampaui dan bahwa dana digunakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Misalnya, perusahaan dapat menggunakan sistem akuntansi untuk melacak pengeluaran dan pendapatan, serta membandingkan hasil aktual dengan anggaran untuk mengidentifikasi penyimpangan dan melakukan tindakan korektif.

  • Pencatatan Transaksi: Mencatat setiap transaksi keluar dan masuk dengan detail untuk memantau arus kas.
  • Pemantauan Anggaran: Mengawasi pengeluaran untuk memastikan bahwa tidak ada penyimpangan dari anggaran yang telah ditetapkan.

4. Audit Keuangan (Financial Audit)

Audit keuangan adalah proses yang melibatkan pemeriksaan menyeluruh terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk memastikan keakuratannya, transparansi, dan kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku.

Tujuan utama audit keuangan adalah untuk memberikan jaminan kepada manajemen dan pemegang saham bahwa keuangan perusahaan dikelola secara benar. Ini mencakup:

  • Audit Internal: Dilakukan secara berkala untuk memeriksa efektivitas kontrol internal dan memastikan bahwa prosedur diikuti dengan benar.
  • Audit Eksternal: Dihasilkan oleh pihak ketiga untuk memberikan penilaian independen terhadap laporan keuangan perusahaan.

5. Penyusunan Laporan Keuangan (Reporting)

Penyusunan laporan keuangan adalah proses penyusunan dokumen-dokumen keuangan yang mencerminkan kondisi keuangan perusahaan dalam periode tertentu.

Fungsi ini berperan penting dalam memberikan informasi kepada manajemen, pemegang saham, investor, dan pihak-pihak lain tentang kinerja finansial perusahaan.

  • Laporan Bulanan: Menyediakan informasi terkini tentang arus kas dan pengeluaran.
  • Laporan Tahunan: Merangkum kinerja finansial sepanjang tahun untuk analisis lebih mendalam dan laporan kepada pemegang saham.

6. Pengelolaan Dana (Cash Management)

Pengelolaan dana adalah fungsi yang bertujuan untuk mengoptimalkan aliran kas perusahaan sehingga dapat mendukung operasional harian serta memastikan bahwa perusahaan selalu memiliki likuiditas yang cukup. Pengelolaan dana melibatkan pengaturan masuk dan keluarnya dana untuk menjaga stabilitas arus kas.

  • Pengelolaan Arus Kas: Memastikan ada keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran.
  • Manajemen Likuiditas: Menyediakan dana yang cukup untuk kebutuhan mendesak dan operasional.

7. Pencarian Dana (Fundraising)

Pencarian dana merupakan bagian penting dari manajemen keuangan yang melibatkan pengumpulan dana atau modal yang diperlukan untuk mendukung operasional dan pertumbuhan perusahaan. Ada beberapa metode yang bisa digunakan perusahaan untuk mendapatkan dana:

  • Peningkatan Penjualan: Mencari cara untuk meningkatkan pendapatan dari penjualan produk atau jasa.
  • Pendanaan Eksternal: Mengumpulkan dana melalui pinjaman, investasi, atau penerbitan saham untuk mendukung proyek dan ekspansi.

8. Penyimpanan Dana (Reserve Management)

Penyimpanan dana adalah fungsi yang bertujuan untuk menyisihkan sebagian dana perusahaan sebagai cadangan untuk menghadapi situasi tak terduga atau krisis.

Dana cadangan ini berguna untuk menjaga keberlanjutan operasi perusahaan dalam kondisi darurat atau untuk memanfaatkan peluang investasi yang mendadak.

  • Cadangan Dana: Menyimpan dana untuk menghadapi keadaan darurat atau krisis, seperti saat pandemi COVID-19 yang menunjukkan betapa pentingnya memiliki dana cadangan.
  • Perencanaan Keuangan Darurat: Menyusun strategi untuk menggunakan dana cadangan jika diperlukan.

 

Tujuan Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan yang efektif memberikan berbagai manfaat, termasuk kestabilan finansial, kemampuan untuk menghadapi risiko dan ketidakpastian, serta kesempatan untuk memanfaatkan peluang investasi.

Dengan mengelola keuangan dengan baik, individu dan perusahaan dapat memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan mencapai tujuan finansial yang diinginkan.

Misalnya, perencanaan keuangan yang matang dapat membantu mengurangi stres finansial, meningkatkan kekuatan tawar dalam negosiasi bisnis, dan menyediakan fleksibilitas untuk menghadapi perubahan pasar atau situasi pribadi.

1. Memaksimalkan Keuntungan (Profit Maximization)

Salah satu tujuan paling penting dari manajemen keuangan adalah memaksimalkan keuntungan. Mencakup upaya untuk meningkatkan pendapatan perusahaan melalui pengelolaan yang efisien terhadap aset dan pengendalian biaya. Memastikan bahwa investasi, operasi, dan strategi keuangan lainnya menghasilkan keuntungan optimal adalah inti dari tujuan ini.

2. Memaksimalkan Nilai Perusahaan (Wealth Maximization)

Memaksimalkan kekayaan pemegang saham adalah tujuan jangka panjang dari manajemen keuangan. Berfokus pada peningkatan nilai pasar saham perusahaan dan pengembalian investasi bagi pemegang saham.

Manajemen keuangan bertanggung jawab memastikan bahwa keputusan keuangan yang diambil meningkatkan harga saham dan keuntungan investasi pemegang saham.

3. Menjaga Likuiditas (Maintaining Liquidity)

Perusahaan harus memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek mereka, seperti pembayaran utang, gaji karyawan, dan pengeluaran operasional. Manajemen keuangan bertujuan untuk menjaga likuiditas perusahaan dengan mengelola arus kas yang baik, memastikan perusahaan tidak mengalami krisis likuiditas yang bisa mempengaruhi operasional.

4. Pengelolaan Risiko Keuangan (Risk Management)

Setiap keputusan keuangan melibatkan risiko, dan salah satu tujuan manajemen keuangan adalah untuk meminimalkan risiko ini sambil tetap mencari keuntungan. Ini melibatkan identifikasi, evaluasi, dan mitigasi risiko yang terkait dengan investasi, pembiayaan, dan operasional.

5. Mengoptimalkan Struktur Modal (Optimizing Capital Structure)

Tujuan lain dari manajemen keuangan adalah mengoptimalkan struktur modal perusahaan, yaitu kombinasi antara utang dan ekuitas yang digunakan untuk membiayai operasional dan investasi perusahaan. Tujuannya adalah mencapai keseimbangan yang ideal antara penggunaan utang dan modal sendiri untuk meningkatkan keuntungan sekaligus meminimalkan risiko finansial.

6. Pertumbuhan dan Kelangsungan Usaha (Ensuring Business Growth and Continuity)

Manajemen keuangan berfokus pada pertumbuhan jangka panjang dan kesinambungan usaha. Ini termasuk perencanaan investasi yang bijak, pengelolaan dana cadangan, dan pengambilan keputusan strategis yang mendukung pertumbuhan perusahaan.

7. Memenuhi Tanggung Jawab Sosial dan Etika (Meeting Social and Ethical Responsibilities)

Manajemen keuangan juga bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan dan standar etika dalam pengelolaan keuangannya. Ini mencakup tanggung jawab terhadap pemegang saham, karyawan, pelanggan, serta komunitas di mana perusahaan beroperasi.

 

Langkah-Langkah Implementasi Manajemen Keuangan

Untuk menerapkan manajemen keuangan dengan efektif, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti:

1. Evaluasi Keuangan Saat Ini

Langkah pertama dalam implementasi manajemen keuangan adalah mengevaluasi kondisi keuangan saat ini. Melibatkan penilaian terhadap aset, liabilitas, pendapatan, dan pengeluaran.

Dengan mengetahui posisi keuangan saat ini, individu dan perusahaan dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan menetapkan tujuan keuangan yang realistis.

Misalnya, melakukan analisis neraca keuangan untuk perusahaan atau membuat laporan keuangan pribadi dapat memberikan gambaran yang jelas tentang situasi keuangan saat ini dan membantu dalam merencanakan langkah selanjutnya.

2. Menyusun Rencana Keuangan

Setelah evaluasi dilakukan, langkah berikutnya adalah menyusun rencana keuangan. Rencana ini harus mencakup anggaran, rencana investasi, dan strategi pengelolaan risiko. Pastikan bahwa rencana keuangan sesuai dengan tujuan jangka pendek dan jangka panjang serta dapat diimplementasikan secara efektif.

Sebagai contoh, seorang individu dapat membuat rencana tabungan untuk membeli rumah, sedangkan perusahaan dapat menyusun rencana investasi untuk memperluas lini produk atau memasuki pasar baru.

3. Mengawasi dan Menilai

Pengawasan dan penilaian merupakan bagian penting dari manajemen keuangan. Pantau secara berkala realisasi anggaran dan bandingkan dengan rencana yang telah dibuat. Jika diperlukan, lakukan penyesuaian untuk memastikan bahwa rencana keuangan tetap relevan dan efektif.

Misalnya, perusahaan dapat melakukan audit keuangan secara berkala untuk memastikan bahwa semua transaksi sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. Individu dapat memeriksa laporan keuangan pribadi mereka secara rutin untuk memastikan bahwa mereka tetap berada di jalur yang benar menuju tujuan keuangan mereka.