BPS: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 52 Bulan Beruntun
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus pada Agustus 2024 sebesar 2,9 miliar. Nilai tersebut naik 2,4 miliar jika dibanding bulan lalu (month to month/mtm) dan turun 0,22 miliar secara tahunan (year on year/yoy).
Deputi Bidang Statistik Distribusi & Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan, surplus neraca perdagangan Indonesia telah terjadi secara beruntun selama 52 bulan.
"Neraca perdagangan Indonesia sudah mencatat surplus selama 52 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Pudji dalam konferensi pers, Selasa, 17 September 2024.
Ia menegaskan, surplus perdagangan Agustus 2024 ini lebih tinggi dibandingkan dengan surplus Juli 2024. "Tapi masih lebih rendah jika dibandingkan dengan surplus pada Agustus 2023," jelasnya.
Pudji juga menjelaskan bahwa surplus neraca perdagangan ini lebih ditopang oleh surplus komoditas non migas yang tercatat sebesar 4,34 miliar US$. "Dengan komoditas utamanya adalah bahan bakar mineral HS 27, dan bahan bakar lemak atau hewan/nabati HS15, dan besi dan baja HS72," katanya.
BPS mencatat nilai ekspor Agustus sebesar US$23,56 miliar atau naik 5,97 persen dibanding ekspor Juli 2024. Eskpor non migas tercatat mencapai 22,36 miliar atau naik 7,43 persen dibanding Juli 2024.
Sementara itu, BPS juga mencatat nilai impor Indonesia pada Agustus 2024 adalah senilai US$2,65 miliar, atau turun 25,56 persen dibanding Juli 2024. Impor nonmigas Agustus 2024 senilai US18,02 miliar, turun 0,89 persen dibandingkan Juli 2024.