Tips Buat Kelas Menengah agar Tetap Sejahtera
- Freepik
Jakarta, VIVA – Indonesia dilanda badai, jumlah kelas menengah terus merosot padahal mereka merupakan penggerak utama roda ekonomi negara. Ketepatan mengatur keuangan menjadi jalan keluar untuk dapat bertahan bahkan tumbuh di situasi kritis ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kelas menengah (middle class) di tanah air menunjukkan tren penurunan signifikan sejak pandemi Covid-19. Praktis berdampak langsung terhadap pola konsumsi dan tabungan rumah tangga masyarakat.
Laporan tersebut melaporkan pada tahun 2019, total kelas menengah mencapai 57,4 juta orang. Sementara pada tahun 2024 16,5 persen atau 9,5 juta jiwa menjadi menjadi 47,9 juta orang.
Penyebab kemerosotan dipengaruhi berbagai faktor yang memberi tekanan terhadap keuangan kelas menengah. Mulai dari lonjakan harga hingga perubahan gaya hidup yang berdampak pada penurunan daya beli dan tabungan masyarakat kelas menengah.
Dikutip dari keterangan resmi Grant Thornton Indonesia pada Sabtu 14 September 2024, organisasi di bidang jasa asuransi dan perpajakan membagikan tips terkait panduan mengelola keuangan dalam menghadapi situasi ekonomi saat ini. Harapannya, masyarakat kelas menengah dapat bertahan bahkan memiliki kondisi finansial lebih baik.
“Penurunan jumlah kelas menengah menjadi tantangan besar yang membutuhkan solusi terpadu. Kami,Grant Thornton Indonesia, tetap percaya bahwa dengan perencanaan keuangan yang matang dan strategi yang tepat, kelas menengah tidak hanya bertahan namun juga bertumbuh,” ucap, CEO Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani.
Diversifikasi Sumber Pendapatan
Hal pertama yang perlu dilakukan untuk mengimbangi tekanan ekonomi adalah mencari sumber pendapatan tambahan (passive income). Baik melalui investasi atau usaha sampingan.
Diversifikasi sumber penghasilan dinilai dapat membantu menstabilkan kondisi finansial. Untuk mendapat pekerjaan sampingan, kelas menengah diminta memiliki atau menambah keterampilan dan kemampuan yang relevan dengan kondisi pasar untuk meningkatkan daya saing.
Mengelola dan Melunasi Utang
Mengendalikan utang jadi strategi penting untuk bisa bertahan saat situasi ekonomi kian terhimpit. Fokus pada pelunasan utang yang sudah ada untuk menjaga stabilitas keuangan jangka panjang, khususnya utang dengan bunga tinggi.
Berbagai kemudahan saat ini untuk pengajuan pinjaman online (pinjol) tentu juga perlu disikapi dengan bijak. Pikirkan dengan bijak dengan memastikan uang hasil pinjol tersebut tidak digunakan semata-mata untuk kepuasan sesaat dengan gaya hidup konsumtif.
Pikirkan pula kemampuan Anda untuk membayar utang tersebut. Jangan sampai melukam gali lobang tutup lubang yang justru berpotensi membebani keuangan kelas menengah.
Meningkatkan Literasi Keuangan
Dengan meningkatnya tekanan ekonomi, literasi keuangan menjadi semakin penting. Meningkatkan pemahaman tentang perencanaan keuangan dan manajemen aset dapat membantu masyarakat kelas menengah mengambil keputusan yang lebih bijak.
Dewasa ini, sangat mudah mencari platform belajar daring yang mempermudahkan upgrade skill. Waktunya pun fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan profesi utama serta menawarkan harga relatif terjangkau.
Grant Thornton Indonesia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kestabilan ekonomi kelas menengah. Edukasi keuangan yang lebih inklusif dan akses terhadap layanan keuangan yang lebih baik menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini.