Bursa Asia Berjatuhan Efek Reaksi Investor Terhadap Laporan Inflasi India
- unsplash,com
Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik didominasi kemerosotan saat pembukaan pasar pada Jumat, 13 September 2024. Mayoritas indeks kompak anjlok imbas respons investor terhadap data inflasi India pada bulan Agustus.
India melaporkan tingkat inflasi pada Kamis malam, 12 September 2024. Tercatat selama bulan Agustus, inflasi India naik 3,65 persen tahun ke tahun (yoy).
Angka tersebut naik 0,1 persen dari revisi bulan Juli sebesar 3,6 persen. Hasil juga lebih tinggi dari ekspektasi para ekonom yang memperkirakan sebesar 3,5 persen.
Dikutip dari CNBC pada Jumat, 13 September 2024, Kospi Korea Selatan bergerak datar. Indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil sedikit lebih rendah.
Nikkei 225 Jepang merosot 0,43 persen. Menyusul indeks Topix berbasis luas yang juga tergelincir sebesar 0,58 persen.
Indeks S&P/ASX 200 Australia melesat 0,75 persen ke level 8.148,7 mendekati titik tertinggi sepanjang masa. Indeks Hang Seng Hong Kong
juga naik 17.240 menjadi 17.294.
Kontrak berjangka CSI 300 di daratan China berada pada level 3.176 atau sedikit lebih tinggi dari penutupan indeks terakhir. Ini menjadi posisi terendah dalam hampir enam tahun di level 3.172,47.
Di Wall Street, S&P 500 menguat 0,75 persen dan menjadi kenaikan selama empat hari berturut-turut. Dow Jones Industrial Average naik 0,58 persen dan Nasdaq Composite memimpin lonjakan dengan melesat 1 persen.
Kemarin (12/9/2024) menjadi hari terakhir AS melaporkan data ekonomi sebelum Federal Reserve (The Fed) melakukan pertemuan pada pekan depan. Tercatat indeks harga produsen (PPI) AS naik 0,2 persen bulan ke bulan sebagaimana perkiraan Dow Jones. Sementara secara tahunan, PPI melonjak 1,7 persen.