Erick Thohir Pastikan Tak Ada PHK Usai Angkasa Pura I dan II Dilebur
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menegaskan, penggabungan alias merger Angkasa Pura I dan II menjadi Angkasa Pura Indonesia, akan membawa dampak yang sangat positif bagi sektor penerbangan di Tanah Air.
Salah satunya yakni untuk mendongkrak daya saing di sektor penerbangan nasional, terutama dalam bidang logistik. Erick menegaskan, untuk meningkatkan daya saing di bidang logistik tersebut, diperlukan sejumlah upaya untuk menekan ongkos serta memberikan kemudahan di sektor transportasi itu sendiri.
"Saya sama Pak Budi selalu punya komitmen, yakni sama-sama ingin memastikan bagaimana Indonesia bisa bersaing, tentu salah satunya di bidang logistik," kata Erick di kantor InJourney, Gedung Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 9 September 2024.
"Karena kita harus menekan biaya logistik dan kemudahan untuk sektor transportasi, atau hal-hal yang lainnya," ujarnya.
Keberhasilan merger Angkasa Pura Indonesia ini diakui Erick juga berkaca pada keberhasilan serupa, saat Kementerian BUMN sukses dalam menggabungkan 4 Pelindo.
Sehingga, penggabungan BUMN pengelola pelabuhan Indonesia itu menurutnya juga berhasil menciptakan efisiensi yang luar biasa, bahkan tanpa perlu adanya isu soal pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam prosesnya.
"Kita punya success story waktu itu di Pelindo. Di mana Pelindo 1, 2, 3, 4 menjadi hanya 1 Pelindo, tanpa ada isu PHK. Bahkan terjadi efisiensi dan hasilnya luar biasa hari ini," kata Erick.
Hal serupa pun disyukuri oleh Erick Thohir, karena dalam proses merger Angkasa Pura Indonesia ini sama sekali tidak menimbulkan opsi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bagi para pekerja. Dia bahkan meyakini bahwa ke depannya akan ada proses pengembangan yang bakal dilakukan, dari hasil merger kedua pengelola bandara tersebut.
"Nah, sama. Ini Angkasa Pura I-II menjadi Angkasa Pura Indonesia, dan isu layoff (PHK) itu juga tidak ada. Justru yang ada ini isu pengembangan yang tadi disampaikan Pak Budi (Menteri Perhubungan)," ujarnya.