Dibuka Menghijau, IHSG Bisa Terkoreksi Seiring Anjloknya Bursa Asia
- VIVA/Muhamad Solihin
Jakarta, VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menguat 7 poin atau 0, 10 persen di level 7.729, pada pembukaan perdagangan Senin, 9 September 2024.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi bahwa IHSG masih berpotensi terkoreksi pada perdagangan hari ini.
"Hari ini IHSG berpotensi sedikit terkoreksi efek mixed-nya data pekerjaan di US. Namun, melihat Fed akan tetap memangkas suku bunga, ada potensi BI juga akan memangkas suku bunga dan memicu adanya inflow asing ke IHSG," kata Fanny dalam riset hariannya, Senin, 9 September 2024.
Bursa Asia-Pasifik ditutup mayoritas melemah akibat didorong oleh sentimen dari Amerika Serikat (AS). Data-data pekerja AS tercatat melemah, hal ini akan mendorong The Federal Reverse (The Fed) untuk segera memangkas suku bunga pada bulan ini.
Pada Jumat pekan lalu, Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,72 persen, Kospi Korea Selatan melemah 1,21 persen, dan CSI 300 China turun 0,81 persen. Sedangkan, S&P/ASX 200 Australia naik 0,39 persen, dan Taiex Taiwan menguat 1,17 persen.
"Sementara, bursa saham Hong Kong tutup perdagangan imbas Topan Yagi," ujar Fanny.
Dari China, bank sentral China melihat peluang untuk memangkas cadangan devisa guna mendorong pertumbuhan. Bank Rakyat China, berupaya untuk terus menurunkan suku bunga dan menyuntikkan likuiditas tahun ini, guna memastikan ekonomi tumbuh sekitar 5 persen sesuai dengan target pemerintah.
"Level support IHSG di 7600-7670, sedangkan level resist berada di 7760-7800," ujarnya.