Sri Mulyani Ungkap Belanja K/L 2025 Bakal Naik Rp 117,87 Triliun untuk Program Prabowo

Pemerintah rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyatakan anggaran belanja Kementerian Lembaga (K/L) berpotensi naik Rp 117,87 triliun. Kenaikan ini karena adanya beberapa program Presiden terpilih Prabowo Subianto seperti Makan Bergizi Gratis hingga Lumbung Pangan Nasional Daerah dan Desa.

Sri Mulyani mengatakan, saat ini postur belanja K/L dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 adalah sebesar Rp 976,79 triliun. Namun, alokasi itu berpotensi naik menjadi Rp 1.094,66 triliun.

"Belanja negara kalau tadi usulan dari quick win presiden terpilih pemerintahan baru adalah untuk belanja K/L terjadi kenaikan dari Rp 976,79 triliun menjadi Rp 1.094,66 triliun, atau naik Rp 117,87 triliun," ujar Sri Mulyani di Kompleks DPR, Jakarta, Rabu, 4 September 2024.

Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sri Mulyani menjelaskan, naiknya belanja ini dikarenakan sebanyak empat program Prabowo akan dieksekusi oleh K/L. Pertama, Makan Bergizi Gratis dengan anggaran Rp 71 triliun. Kedua, Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Pembangunan Rumah Sakit Lengkap Berkualitas di Daerah.

"Untuk Kementerian Kesehatan telah disetujui oleh Presiden terpilih program pemeriksaan kesehatan gratis Rp 3,2 triliun untuk berbagai pemeriksaan tensi, gula darah, foto ronsen, screening ini dengan adanya berbagai peralatan yang sudah dipasang di berbagai puskesmas maupun rumah sakit daerah," jelasnya.

Kemudian untuk pembangunan rumah sakit lengkap anggaran sebesar Rp 1,8 triliun. Program ini ditujukan untuk meningkatkan rumah sakit tipe D menjadi rumah sakit tipe C. 

"Dengan isi yaitu sarana dan prasarana serta alat kesehatannya yang akan dilengkapi. Sehingga Kementerian Kesehatan akan ditambah nanti anggaranya dari yang diselain kemarin dengan Rp 3,2 triliun plus Rp1,8 triliun," kata dia.

Ketiga, yakni Program Renovasi Sekolah. Sri Mulyani menjelaskan pada program ini Prabowo meminta agar dialokasikan anggaran sebesar Rp 20 triliun. Di mana program ini akan dieksekusi oleh Kementerian PUPR.

"Ini dari renovasi ruang kelas sampai meubelair dan tempat mandi cuci untuk sekolahan, dan eksekutornya adalah Kementerian PUPR. Sehingga nanti anggaran K/L PUPR akan ditambahkan Rp 20 triliun apabila disetujui oleh Badan Anggaran dan komisi terkait," terangnya.

Lalu ada Program Sekolah Unggulan Terintegrasi, yang mana Prabowo meminta anggaran yang dialokasikan senilai Rp 2 triliun. Program ini nantinya akan dieksekusi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek)  dan Kementerian Agama.

Keempat, Program Lumbung Pangan Nasional Daerah dan Desa yang mana anggaran dialokasikan sebesar Rp 15 triliun. Program ini akan dieksekusi oleh Kementerian PUPR dan Kementan.

"Ini Rp 7,5 triliun akan dialokasikan untuk PUPR dan Rp 7,5 triliun untuk Kementerian Pertanian, termasuk di dalamnya melakukan program intensifikasi untuk 80 ribu hektare dan pencetakan sawah baru ekstensifikasi 150 ribu hektare," imbuh Sri Mulyani.