AS Diambang Resesi, Rupiah Perkasa Pagi Ini

Uang kertas rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Rabu, 4 September 2024. Rupiah tercatat menguat sebesar 8 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp 15.518 per dolar AS. 

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.557 per dolar AS. 

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar rupiah akan melemah terhadap dolar AS pada hari ini. Hal ini seiring dengan isu peluang resesi di Amerika Serikat (AS) yang tengah dimainkan oleh pelaku pasar.

Ilustrasi uang rupiah

Photo :
  • ANTARA

"Data PMI manufaktur AS bulan Agustus yang masih berkontraksi dan dirilis di bawah perkiraan semalam menjadi bahan pendukung ekspektasi resesi tersebut," ujar Ariston kepada VIVA Rabu, 4 September 2024. 

Ariston menilai, terkontraksinya PMI AS ini mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko seperti saham dan aset emerging markets.

"Ini mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko seperti saham dan aset emerging markets dan masuk ke aset aman yaitu aset dalam dolar AS sehingga dolar AS menguat," jelasnya. 

Selain itu jelas Ariston, pelaku pasar juga sedang menunggu data penting AS yakni data tenaga kerja yang akan dirilis mulai Rabu malam ini hingga Jumat malam.

Uang dolar AS dan rupiah.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.

Menurutnya, data tersebut akan meningkatkan volatilitas dan menentukan arah dolar AS selanjutnya. Sehingga pelaku 
pasar saat ini berhati-hati, dan menyebabkan pelaku pasar keluar dari aset berisiko.

"Tapi di sisi lain isu resesi juga memperbesar ekspektasi pasar untuk pemangkasan suku bunga acuan. Jadi mungkin bisa membantu dolar tidak terlalu menguat," ujarnya. 

Adapun untuk hari ini Ariston memperkirakan nilai tukar rupiah akan melemah ke arah Rp 15.550. Sedangkan potensi support di kisaran Rp 15.500.