Cara Mewujudkan Financial Freedom Ala Nabi Muhammad

Desain Peringatan Maulid Nabi Muhammad Oleh Ahmad Alfariqi
Sumber :
  • vstory

Jakarta, VIVA – Nabi Muhammad SAW benar-benar menjadi teladan umat muslim dalam menjalani kehidupan. Tak hanya panutan dalam berperilaku dan beribadah kepada Allah SWT, Rasulullah SAW ternyata mengajarkan cara-cara untuk meraih kebebasan finansial dengan investasi halal.

Kebebasan financial (financial freedom) menjadi dambaan banyak orang. Hal ini membuat Anda tidak perlu lagi khawatir tentang uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Anda juga dapat membeli barang yang disukai tanpa mengganggu tabungan yang sudah terkumpul.

Sebagian publik pun sudah mulai menyadari kesejahteraan tak bisa hanya mengandalkan tabungan saja. Alasannya, simpanan uang di bank tidak mampu menghasilkan keuntungan besar.

Selain itu, inflasi akan menggerogoti nilai tukar uang kartal sehingga bukan tak mungkin menjadi tak bernilai di masa depan. Investasi jadi solusi untuk mengamankan nilai uang Anda ke berbagai pilihan jenis instrumen, seperti saham, obligasi, reksadana, aset kripto dan sebagainya.

Warren Buffett, Steve Jobs hingga Robert Kiyosaki menjadi sasaran banyak orang untuk mencari tahu strategi para investor merealisasikan kebebasan finansial. Sebenarnya umat muslim memiliki role model, yakni Nabi Muhammad SAW.

Dikutip Musaffa, Rasulullah memiliki strategi yang sesuai ajaran Islam untuk meraih kesejahteraan finansial lho. Jumlahnya tidak harus besar, asalkan melakukannya secara konsisten. Berikut instrumen investasi yang dipilih oleh Nabi Muhammad SAW.

1. Mulai Membangun Bisnis

Ilustrasi bisnis saat Ramadan

Photo :
  • Istimewa

Sebagaimana kita tahu bersama bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan pedagang sukses. Bahkan, beliau sudah belajar berdagang sejak usia 12 tahun sehingga saat dewasa namanya sudah tersohor di kalangan masyarakat jazirah Arab. 

Nabi Muhammad tumbuh menjadi seorang pengusaha yang jujur ​​sekaligus kompeten. Sehingga, beliau mendapat julukan Al-Amin yang artinya orang yang dapat dipercaya.

Keterampilan dan kompetensi yang Nabi Muhammad SAW pelajari selama puluhan tahun sehingga beliau mendapat mandat menjadi supervisor, manajer, dan akhirnya menjadi investor. 

Keuntungan bisnis akan mendulang pundi-pundi cuan dibanding hanya ditabung saja. Sehingga lebih cepat meraih kemandirian finansial.

2. Berternak

Ternak kambing.

Photo :
  • http://img.readtiger.com

Nabi Muhammad juga memilih ternak untuk merealisasikan kemandirian keuangan. Sama seperti berdagang, beliau pun sudah menggeluti dunia peternakan sejak usia 10 tahun. 

Awalnya Nabi Muhammad diminta pamannya, Abu Thalib, untuk menggembala domba dan kambing. Hewan-hewan ternak tersebut dibawa ke lembah bukit untuk makan rerumputan di pagi hari. 

Dengan ketekunan, usaha ternak ini menjadi berkembang pesat. Saat dewasa, Nabi Muhammad mempunyai puluhan unta yang otomatis menambah aset kekayaannya. 

3. Penyewaan Tanah dan Properti

Ditjen Perkebunan Kementan meningkatkan ekstensifikasi dan intensifikasi tebu

Photo :
  • Ditjen Perkebunan Kementan

Tak sampai di situ, Nabi Muhammad juga melakukan investasi dengan menyewakan tanah kepada orang-orang Yahudi dengan menerapkan konsep bagi hasil sebagaimana anjuran ajaran Islam. 

Beliau menyewakan perkebunan kurma dan tanah di Khaybar kepada orang-orang Yahudi. Selama masa itu, beliau membiarkan mereka tinggal di tanah tersebut, mengolahnya, dan membagi keuntungan di akhir. Konsep bagi hasil seperti itu kemudian didefinisikan sebagai mudharabah.

Tindakan ini menjadi inspirasi bagi umat muslim jika memiliki tanah atau properti yang tidak terpakai, sebaiknya disewakan kepada orang lain. Sehingga menjadi lebih bermanfaat sekaligus menjadi sumber pendapatan pasif (passive income). 

4. Sedekah

Ilustrasi sedekah

Photo :

Nabi Muhammad gemar bersedekah, baik berupa uang maupun barang-barang lainnya seperti pakaian dan makanan. Sifat dermawan Nabi Muhammad selain sebagai contoh perilaku terpuji tetapi juga menjadi inspirasi dalam berinvestasi. 

Islam memiliki keunikan sendiri dimana saat kita berbagi ke orang lain maka harta kita justru akan bertambah bukan berkurang. Hal ini sebagaimana janji Allah SWT dalam Alquran.

“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Q.S Al-Baqarah 2:261)