BSI Bukukan Laba Bersih Rp 3,39 Triliun Semester I-2024

Pegawai menghitung uang di Kantor Cabang Digital Bank Syariah Indonesia (BSI).
Sumber :
  • Antara

Jakarta, VIVA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) alias BSI berhasil membukukan laba bersih Rp 3,39 triliun di semester I-2024, atau naik 20,28 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan Rp 2,82 triliun pada semester I-2023.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan BSI, pendapatan setelah distribusi bagi hasil juga tercatat tumbuh 2,83 persen menjadi Rp 8,78 triliun per Juni 2024, dari sebelumnya Rp 8,54 triliun.

Sementara pendapatan dari penyaluran dana tumbuh 11,7 persen (yoy) mencapai Rp 12,64 triliun, dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 11,32 triliun.

Ilustrasi Bank Syariah Indonesia (BSI)

Photo :
  • ANTARA

Selain itu, perolehan laba bersih BSI itu juga didorong dari pendapatan berbasis komisi alias fee based income, yang tumbuh 20,15 persen (yoy) menjadi Rp 961,15 miliar dari sebelumnya yang sebesar Rp 799,99 miliar.

Di sisi lain, pendapatan lainnya juga tercatat mengalami kenaikan sebesar 21,76 persen (yoy) menjadi Rp 614,75 miliar, dari sebelumnya Rp 504,87 miliar.

Pada fungsi intermediasi, pembiayaan BSI naik 16,04 persen (yoy) menjadi Rp 256,78 triliun per Juni 2024, dari sebelumnya Rp221,3 triliun. Hal itu pun berhasil membuat aset BSI terkerek naik 15,1 persen (yoy) menjadi Rp 360,96 triliun, dari sebelumnya Rp 313,61 triliun.  

Bank Syariah Indonesia (BSI).

Photo :
  • Antara

Secara paralel, rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) gross mengalami perbaikan menjadi 1,99 persen per Juni 2024, dari sebelumnya 2,31 persen per Juni 2023. Selain itu, NPF net juga turun menjadi 0,56 persen dari sebelumnya 0,62 persen. Net Operating Margin (NOM) juga tercatat berada di level 2,84 persen, dari sebelumnya 2,62 persen.

Selanjutnya, BSI juga berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 296,7 triliun, atau naik 17,5 persen (yoy) menjadi Rp 296,7 triliun per Juni 2024 dari sebelumnya Rp 252,52 triliun per Juni 2023.

Sementara dana murah BSI dilaporkan berhasil menyentuh ke angka Rp 184,11 triliun, atau tumbuh 21,65 persen (yoy) dari sebelumnya Rp 151,34 triliun.