Dibuka Menghijau, IHSG Diproyeksi Terdongkrak Penguatan Bursa Asia-Pasifik
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menguat 15 poin atau 0,21 persen di level 7.686, pada pembukaan perdagangan Senin, 2 September 2024.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi bahwa IHSG masih berpotensi lanjut menguat pada perdagangan hari ini.
"Hari ini IHSG berpotensi melanjutkan penguatan sambil menunggu data inflasi Indonesia," kata Fanny dalam riset hariannya, Senin, 2 September 2024.
Bursa Asia menguat pada perdagangan akhir pekan lalu. Indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,74 persen, Hang Seng Hong Kong melesat 1,14 persen, Taiex Taiwan naik 0,30 persen, dan Kospi Korea Selatan menguat 0,45 persen.
Lalu S&P/ASX 200 Australia menguat 0,58 persen, FTSE Straits Times menguat 1,13 persen, dan FTSE Malay melonjak 1,53 persen.
"Penguatan bursa Asia terjadi setelah data ekonomi dari AS yang meredakan kekhawatiran akan resesi," ujar Fanny.
Selain itu, investor juga menilai serangkaian data dari Jepang. Di mana, tingkat inflasi di Jepang naik menjadi 2,6 persen dari 2,2 persen pada bulan Juni. Tingkat inflasi inti, tidak termasuk harga makanan segar, yaitu naik 2,4 persen lebih tinggi dari 2,2 persen.
Selain itu, pengangguran di Jepang naik menjadi 2,7 persen, lebih tinggi dari estimasi sebesar 2,5 persen. Penjualan ritel di Jepang naik 2,6 persen secara year-on-year (yoy), lebih rendah 2,9 persen dari yang diperkirakan dan peningkatan 3,8 persen yang direvisi pada bulan Juni.
"Level support IHSG di 7600-7620, sedangkan level resist berada di 7700-7750," ujarnya.