Adhi Karya Genjot Kinerja 2024 Garap 22 Proyek IKN hingga Proyek Kereta di Filipina

Rumah Tapak di IKN yang akan jadi Rumah Dinas Menteri.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) melaporkan 22 portofolio proyek IKN yang terdiri dari sepuluh proyek gedung, sepuluh proyek infrastruktur, dan dua proyek non-pemerintah yang saat ini tengah digarap perseroan.

"Kedua puluh dua proyek ini dilakukan dengan skema joint operation (JO) dan non-joint operation (NJO), yang ditargetkan dapat berkontribusi terhadap kinerja perseroan tahun 2024-2025," kata manajemen ADHI dalam laporan Public Expose Live 2024 yang diterima VIVA, Senin, 26 Agustus 2024.

Manajemen memaparkan bahwa kesepuluh proyek gedung tersebut antara lain yakni hunian pekerja konstruksi yang telah rampung, dan kini dilanjutkan dengan penggarapan proyek hunian pekerja konstruksi tahap II.

Selain itu, ada pula Istana Wakil Presiden, rumah susun BIN dan Polri, masjid negara IKN, rumah tapak jabatan menteri, sarana dan prasarana pemerintah IB di IKN, sarana dan prasarana asrama training center PSSI, gedung dan kawasan Otorita IKN, serta rumah sakit IKN.

Pembangunan Proyek LRT Cibubur-Cawang. Ini merupakan proyek Adhi Karya.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu

Sementara 10 proyek infrastruktur yang kini tengah digarap Adhi Karya di IKN antara lain yakni land development I-B yang sudah rampung, duplikasi jembatan Pulau Balang bentang pendek, fender dan bangunan pelengkap jembatan Pulau Balang, dan jembatan pulau Balang bentang pendek tahap II.

Kemudian ada pula jalan Tol IKN Karangjoang-Kariangau seksi 3A dan seksi 3A2, jalan Tol IKN seksi 6A segmen RIKO, prasarana intake dan jaringan pipa transmisi Sungai Sepaku yang telah rampung, IPA dan bangunan pendukung SPAM Sepaku, pengendalian banjir daerah aliran sungai (DAS) Sanggai, serta jaringan perpipaan air limbah 2 KIPP IKN.

"Sementara 2 proyek non pemerintah adalah training centre PSSI dan Rumah Sakit Hermina," ujar manajemen ADHI.

Kemudian, managemen Adhi Karya juga melaporkan bahwa pihaknya telah menjadi railway champion di BUMN karya. Hal itu dibuktikan dengan pengalaman kompetensi LRT Jabodebek untuk menangkap peluang konstruksi infrastruktur perkeretaapian.

Managemen mengungkapkan bahwa proyek LRT Jabodebek sudah serah terima kepada owner. Total kontrak LRT Jabodebek sebesar Rp 25,5 triliun, dan sampai saat ini Adhi Karya telah menerima pembayaran sebesar Rp 23,2 triliun. Di mana, lingkup pekerjaan ADHI sebagai kontraktor design dan pembangunan mencakup struktur, trackway, serta signaling (GOA 3).

Kompetensi Adhi Karya lainnya juga dibuktikan dengan proyek Shmizu-Adhi joint venture (SAJV), yang berkonribusi dalam pembangunan MRT Jakarta fase 2A CP201 (Bundaran HI-Harmoni). Dimana progres konstruksi Sampai dengan Juni 2024 sudah mencapai sebesar 78 persen, dengan target penyelesaian pekerjaan pada tahun 2026 mendatang.

Adhi Karya

Photo :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

Lalu ada pula Proyek konstruksi MRT Jakarta fase 2A CP202 (Harmoni-Mangga Besar), dengan progress konstruksi sampai Juni 2024 mencapai sebesar 32 persen dan target penyelesaian pekerjaan tahun 2029 mendatang.

Kemudian, manajemen juga melaporkan bahawa Adhi Karya berhasil memperoleh kontrak pembangunan Malolos to Clark Railway Project (Blumentritt Extension) CP S-01, dan South Commuter Railway Project CP S-03C sebesar Rp 3,9 Triliun. Sumber pendanaan atas pekerjaan tersebut berasal dari Asian Development Bank (ADB).

"Selanjutnya ada pula proyek konstruksi North-South railway project, yang merupakan kolaborasi antara Adhi Karya dan PT PP dengan porsi Adhi Karya sebesar 51 persen," ujarnya.