Cara Anggota Holding BUMN Danareksa, PT KBI Kembangkan Ekosistem Perdagangan Komoditas

Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI), Budi Susanto [dok. Humas PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI)]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA - Anggota Holding BUMN Danareksa, PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI), berkomitmen untuk membantu mengembangkan ekosistem perdagangan komoditas melalui sinergi dengan berbagai pihak. Direktur Utama PT KBI, Budi Susanto mengatakan, kolaborasi antara lain dilakukan dengan pemerintah pusat melalui kementerian terkait, Pemda, BUMN, BUMD, dan para pelaku terkait lainnya di sektor tersebut.

"Tujuannya yakni untuk melakukan transformasi pada sistem perdagangan komoditas di berbagai daerah, guna menjawab tantangan Ketahanan Pangan yang dihadapi oleh Indonesia," kata Budi dalam keterangannya, Kamis, 15 Agustus 2024.

Dia mengatakan, tantangan ini terjadi karena dipengaruhi oleh faktor yang berkesinambungan. Misalnya seperti produktivitas produksi pangan, kualitas, harga, dan kesejahteraan dari petani itu sendiri.

Dia mencontohkan, pada pertengahan tahun 2024 beberapa daerah produsen komoditas yang termasuk dalam 11 Cadangan Pangan Pemerintah, sedang mengalami panen raya. Namun, mayoritas produsen yang notabenenya adalah petani, justru menghadapi masalah penurunan harga karena melimpahnya pasokan saat panen.

"Seperti yang kita tahu, harga komoditas akan cenderung mengalami penurunan pada saat panen. Padahal jika petani dapat memanfaatkan Sistem Resi Gudang dan ekosistem yang mengelilinginya, petani dapat melakukan tunda jual sambil menunggu pergerakan harga dan mendapatkan pembiayaan untuk melakukan produksi komoditas selanjutnya," ujarnya.

Ilustrasi musim panen raya.

Photo :

Karenanya, Budi menegaskan bahwa PT KBI yang bergerak di bidang usaha Kliring Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi Pasar Lelang Komoditas (PLK) dan Pusat Registrasi Sistem Resi Gudang (SRG), terus berperan aktif untuk membangun ekosistem PLK dan SRG yang terintegrasi.

Hal itu supaya bisa memberikan added value secara ekonomi, bagi para pelaku yang terlibat. Sebab, Resi Gudang menjadi instrumen penting dalam perdagangan komoditas dan juga Ketahanan Pangan Nasional.

Hal ini karena SRG memungkinkan petani, pengusaha, dan pemilik komoditas, untuk menjadikan barang yang disimpan di gudang sebagai jaminan keuangan atau sebagai komoditas yang siap diperdagangkan.

"Dalam hal ini, PT KBI melalui anak usahanya, yaitu PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (PT KPBI) sebagai lembaga pembiayaan non-bank, turut berkomitmen untuk ikut meningkatkan kesejahteraan petani melalui pemberian pembiayaan komoditas," ujarnya.