Indek Harga Konsumen AS Bulan Juli Penuhi Ekspektasi Pasar

Ilustrasi ekonomi Amerika Serikat
Sumber :
  • BusinessInsider

Jakarta, VIVA – Amerika Serikat (AS) merilis laporan inflasi indeks harga konsumen (CPI) sebesar 0,2 persen pada bulan Juli. Nilai CPI ini menunjukkan adanya kenaikan tipis 0,1 persen dari bulan Juni.

Kenaikan indeks harga konsumen AS secara bulanan (MoM) sesuai ekspektasi para ekonom. Secara keseluruhan indeks tersebut meningkat 2,9 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Ini menjadi perlambatan terkecil jika dibandingkan rata-rata kenaikan tahunan sebesar 3 persen sejak pertengahan tahun 2021.

Harga inti (core prices) dilaporkan meningkat 0,1 persen bulan-ke-bulan dan 3,3 persen secara tahunan pada Juni. 

Data ekonomi AS memberikan sentimen positif terhadap pergerakan pasar yang merangkak ke zona hijau. Imbal hasil obligasi Treasury 10 Tahunan diperdagangkan sekitar 3,85 persen lebih tinggi.

Ilustrasi Inflasi

Photo :
  • Freepik

Dikutip Yahoo Finance, inflasi AS tetap berada di atas target Federal Reserve sebesar 2 persen setiap tahunnya. Namun, laporan pekerjaan bulan Juli memicu aksi jual karena memicu spekulasi bank sentral harus memangkas suku bunga lebih cepat.

Setelah laporan inflasi ini, pasar memproyeksikan kemungkinan besar The Fed akan memangkas suku bunga acuan pada pertemuan di bulan September. Di samping itu, menguak 40 persen pelaku pasar meyakini pemotongan sebesar 50 basis poin. Opini lainnya, sebanyak 70 persen investor mengatakan penurunan suku bunga sebanyak 25 basis poin. 

"Saya pikir laporan ini merupakan lampu hijau bagi Federal Reserve pada bulan September," ucap Kepala Ekonomi Globa Citi Nathan Sheets.

Sheets mencatat akan terjadi keputusan ketat mengenai apakah bank sentral akan menerapkan pemotongan 25 basis poin atau 50 basis poin. Laporan penjualan ritel bulan Juli akan diumumkan pada Kamis (15/8/2024) menjadi titik data utama yang perlu diperhatikan.

"CPI hari ini menghapus hambatan inflasi yang mungkin telah mencegah Fed memulai siklus pemotongan suku bunga pada bulan September. Namun, angka tersebut juga menunjukkan urgensi terbatas untuk pemotongan sebesar 50 basis poin," imbuh Kepala Strategi Global Principal Asset Management Seema Shah.