Alter Siap Gelontorkan Rp 146 Miliar Kembangkan Bisnis Startup di Indonesia

Ilustrasi perusahaan rintisan atau startup.
Sumber :
  • Freepik

Jakarta, VIVA – Perusahaan modal ventura, Antler mengumumkan penutupan penggalangan Fund II sebesar US$72 juta atau Rp 1,1 triliun untuk Asia Tenggara, dalam program Antler SEA Fund II. 

Co-founder dan Managing Partner Antler, Jussi Salovaara mengatakan total Fund II akan kembali diinvestasikan pada perusahaan teknologi early-stage di Asia Tenggara, dengan modal pre-launch, pre-seed, dan seed.

"Adanya SEA Fund II menandai babak selanjutnya dalam mewujudkan misi Antler guna mendukung para founders dari tahap paling awal hingga pertumbuhan mereka. Sebagai investor multi-stage global, kami percaya bahwa sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk mulai membangun," kata Jussi dalam keterangannya Selasa, 13 Agustus 2024.

Jussi menuturkan, dalam waktu enam hingga sembilan bulan ke depan, Antler berencana menginvestasikan US$27 juta di 45 startup tahap awal. Sebagian dari dana tersebut akan digunakan untuk mendukung startup yang dibentuk selama Program Residensi Antler yang diadakan di seluruh Asia Tenggara, di mana sebesar US$9 juta atau sekitar Rp 146 miliar telah dialokasikan untuk Indonesia.

Ilustrasi perusahaan rintisan atau startup.

Photo :
  • Freepik

Sebelumnya, Antler telah menginvestasikan dananya ke beberapa startup potensial di Indonesia, seperti Gapai, platform pekerjaan global untuk pekerja migran Indonesia; Kora, platform agritech dengan teknologi pascapanen; serta Brick, platform keuangan terbuka dan penyedia API terpadu.

Jussi menuturkan, kemajuan teknologi dalam AI, akses ke modal, dan perkembangan pasar yang tumbuh subur di Asia Tenggara telah menciptakan ekosistem yang luar biasa untuk inovasi dan berperan dalam lahirnya pemimpin global. 

"Kami juga berterima kasih atas dukungan para investor kami karena Antler terus mendukung para founders dari awal hingga pertumbuhan dengan solusi inovatif seperti ARC," jelasnya.

Adapun Antler SEA Fund II didukung oleh limited partners (LP) global dan regional, dengan komponen dana lebih dari 50 persen berasal dari investor institusi, termasuk diantaranya pengelolaan dana kekayaan negara (sovereign wealth funds), pengelola dana pensiun (pension funds), dan dana abadi universitas (university endowment).

Dia menjelaskan, penutupan pengumpulan dana ini berlangsung bersamaan dengan peningkatan minat investor terhadap investasi tahap awal. Hal ini didorong oleh percepatan digitalisasi, pertumbuhan kelas menengah, dan prospek ekonomi yang kuat di wilayah tersebut.

Ilustrasi startup.

Photo :
  • TechCircle - VCCircle

Data dari Preqin menunjukkan peningkatan signifikan dalam investasi tahap awal global, dengan ukuran kesepakatan pendanaan tahap seed (benih) meningkat sebesar 112 persen, sementara peningkatan kesepakatan pendanaan tahap Seri A naik dengan rata-rata 31 persen.

Dalam upaya mendukung para founder dari tahap paling awal hingga pertumbuhan, Antler telah memperkenalkan ARC (Agreement for Rolling Capital), sebuah inisiasi penggalangan dana baru untuk founder startup early-stage untuk mendapatkan modal hingga US$600.000 atau Rp 9,7
miliar, termasuk investasi awal, pro-rata follow-on, dan ARC, dalam kurun sembilan bulan pertama siklus hidup perusahaan.

Antler juga akan terus menginvestasikan hingga US$10 juta modal pengembangan dalam startup tahap growth-stage dari Seri A ke atas melalui dana pertumbuhan barunya, yaitu Antler Elevate. Dana sebesar US$285 juta atau sekitar Rp 4 triliun ini berinvestasi secara global di perusahaan-perusahaan unggulan, termasuk yang berada dalam pendanaan tahap awal Antler.