Astra Tak Gentar Pasar Otomotif RI Diserbu Mobil China, Ini Kunciannya

[dok. Direktur PT Astra International Tbk (ASII), Henry Tanoto, dalam public expose virtual yang digelar Kamis, 8 Agustus 2024]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – PT Astra International Tbk (ASII) buka suara soal makin maraknya pabrikan mobil asal China, yang produk-produknya menyerbu pasar otomotif di Tanah Air.

Direktur ASII, Henry Tanoto menyebut, sebenarnya hal itu merupakan bukti bahwa pasar otomotif Indonesia masih memiliki prospek bisnis yang sangat besar, sehingga kiprah Astra pun juga masih sangat menjanjikan di sektor tersebut.

"Memang sekarang semakin banyak pemain baru yang masuk ke pasar kita, utamanya produsen China yang cukup signifikan," kata Henry dalam public expose virtual, Kamis, 8 Agustus 2024.

"Tapi buat kami ini cukup baik. Artinya market otomotif Indonesia itu atraktif dan akan terus tumbuh ke depannya, ini sinyal yang baik," ujarnya.

Astra Financial dalam pameran GIIAS 2024

Photo :
  • Astra Financial

Dengan demikian, Henry menegaskan bahwa Astra sendiri akan terus berkomitmen untuk memberikan produk dan layanan yang sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia, di tengah persaingan yang semakin ketat tersebut.

Terlebih, Henry mengaku optimis karena Astra sendiri telah memiliki sejumlah portofolio produk dan ekosistem yang lengkap di pasar otomotif Indonesia, mulai dari jenis mobil BBM, hybrid, bahkan hingga mobil listrik.

Bahkan, Dia menegaskan bahwa sampai bulan Juni 2024 lalu, penetrasi pasar Astra di industri otomotif Indonesia masih berada di angka 57 persen atau cukup mendominasi bursa otomotif secara nasional. Hal itu pun masih diramaikan dengan beragamnya pasar otomotif di masing-masing segmen, yakni mulai dari segmen mobil murah, mobil mewah, mobil penumpang, hingga mobil komersial.

Menara Astra [dok. Humas PT Astra International Tbk]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

"Sejauh ini kita lihat excitement-nya cukup baik. Karena market share kita sampai Juni kemarin itu sekitar 57 persen. Jika dibandingkan 5 tahun lalu di 2019 yang cuma 52 persen, menurut saya itu masih cukup baik," ujar Henry.

Selain itu, lanjut Henry, Astra sendiri juga telah memiliki ekosistem bisnis yang lengkap, guna menunjang perluasan layanan bagi ragam kebutuhan otomotif di tengah masyarakat. Antara lain mulai dari penjualan mobil baru maupun bekas, layanan leasing, asuransi, dan lain sebagainya.

"Kita juga akan berikan layanan yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Indonesia. Apalagi kita punya jaringan yang banyak, mulai dari penjualan dan after sales, ekosistem baik leasing, insurance, dan trade in new cars, yang juga sangat mendukung untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada para pelanggan," ujarnya.