Belanja Modal Astra di Semester I-2024 Terserap Rp 12,3 Triliun

Menara Astra [dok. Humas PT Astra International Tbk]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Presiden Direktur PT Astra International Tbk (ASII), Djony Bunarto Tjondro melaporkan, pada semester I-2024 pihaknya telah menyerap dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 12,3 triliun.

"Mayoritas serapan dana capex itu, sekitar 65-70 persennya (dari Rp 12,3 triliun), diperuntukkan bagi sektor alat berat dan pertambangan," kata Djony dalam public expose virtual, Kamis, 8 Agustus 2024.

[dok. Presiden Direktur PT Astra International Tbk (ASII), Djony Bunarto Tjondro, dalam public expose virtual yang digelar pada Kamis, 8 Agustus 2024]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Dia memastikan, dana capex investasi yang dianggarkan Astra pada tahun 2024 ini, sebelumnya juga telah dilakukan penyesuaian hingga mencapai angka Rp 37 triliun.

Sehingga, dengan total sebesar Rp 12,3 triliun yang mayoritasnya telah terserap di sektor alat berat dan pertambangan tersebut, maka setidaknya hal itu sudah memenuhi porsi sekitar 33,24 persen dari keseluruhan capex sebesar Rp 37 triliun tersebut.

Sementara sekitar 35-30 persen sisanya dari total serapan capex sebesar Rp 12,3 triliun itu, diakui Djony terserap ke sejumlah sektor lain seperti misalnya sektor perkebunan atau agribisnis Astra Agro Lestari (AAL), serta sales operation.

"Sisanya tentu tersebar terutama di bisnis perkebunan kami di AAL (Astra Agro Lestari) dan juga di sales operation," ujarnya.

Diketahui, sebelumnya Head of Investor Relations Astra, Tira Ardianti mengatakan, pihaknya bakal menggelontorkan capex dalam jumlah besar pada akhir tahun 2024, yang akan dibelanjakan berdasarkan kebutuhan sambil melihat dinamika pasar terkini.

Sementara untuk penggunaan anggaran investasi, Astra juga akan melakukannya dengan bergantung pada kesiapan proyek-proyek yang tengah dijalankan oleh pihak perseroan.

"Mungkin jelang akhir tahun ada capex yang baru akan dibelanjakan dalam jumlah besar. Namun ada juga capex yang bisa jadi ditunda dulu belanjanya, demi melihat kebutuhan atau dinamika pasar, jadi tidak ada formula fixed-nya," ujarnya.