5 Cara Atur Keuangan Hadapi Resesi, Salah Satunya Lunasi Utang
- Pixabay/Stevepb
Jakarta, VIVA – Resesi dapat menjadi tantangan bagi kehidupan finansial Anda. Namun, dengan perencanaan yang tepat, Anda bisa meminimalkan dampaknya pada keuangan dan kehidupan Anda secara keseluruhan.
Sebagaimana diketahui, resesi merupakan penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang berlangsung selama periode waktu cukup lama. Biasanya, resesi ditandai oleh penurunan produk domestik bruto (PDB), pengurangan dalam belanja konsumen, dan peningkatan tingkat pengangguran.
Resesi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk krisis finansial, penurunan permintaan barang dan jasa, atau gangguan besar dalam sistem ekonomi global. Selama resesi, perusahaan sering mengalami penurunan pendapatan, sehingga banyak orang menghadapi kesulitan keuangan.
Melansir dari Business Insider, ada beberapa kiat untuk mempersiapkan diri menghadapi resesi. Apa saja?
5 Cara Atur Keuangan untuk Hadapi Resesi
1. Evaluasi Pengeluaran
Salah satu yang paling penting dalam mengatur keuangan adalah mengetahui anggaran pemasukan dan pengeluaran. Dengan begitu, Anda bisa melacak anggaran belanja atau pengeluaran Anda selama satu bulan atau satu tahun.
Demi menghadapi resesi maupun situasi ekonomi tidak menentu, sebaiknya Anda mulai mengevaluasi pengeluaran Anda. Pikirkan di mana Anda harus memangkas pengeluaran, misalnya mengurangi jadwal makan malam di luar, berhenti berlangganan layanan streaming yang jarang terpakai, dan sebagainya.
2. Mulai Meningkatkan Saldo Dana Darurat
Resesi atau tidak, Anda harus memiliki dana darurat. Tabungan ini membantu Anda terhindar dari peminjaman uang untuk menutupi biaya tak terduga seperti perbaikan, perawatan medis, atau kehilangan pekerjaan.
Jika Anda baru memulai, disarankan untuk memiliki dana sekitar enam bulan pengeluaran, termasuk jumlah yang Anda belanjakan untuk kebutuhan pokok seperti sewa, utilitas, dan bahan makanan. Angka itu mungkin terdengar tinggi pada awalnya, tetapi kontribusi kecil dari waktu ke waktu dapat membangun tabungan tersebut.
3. Lunasi Utang Berbunga Tinggi
Langkah selanjutnya, yaitu melunasi utang dengan bunga tinggi, terutama kartu kredit. Hal ini karena suku bunga yang ditetapkan oleh Fed memengaruhi pinjaman jangka pendek seperti kartu kredit. Artinya, suku bunga kartu kredit Anda bisa naik lebih tinggi lagi. Setelah Anda melunasi utang, Anda akan memiliki ruang dalam anggaran Anda untuk dialokasikan ke hal-hal lain, seperti menambah dana darurat atau menebus kenaikan harga konsumen.
4. Tingkatkan Keterampilan
Resesi secara historis berjalan seiring dengan pengangguran atau angka pemutusan hubungan kerja (PHK) yang tinggi. Sebab itu, penting untuk menjangkau jaringan Anda dan terus menjaga hubungan dengan orang lain di bidang Anda. Biasanya, pendidikan tinggi disertai dengan tingkat pengangguran yang lebih rendah. Jadi, menambahkan keterampilan baru atau memperkuat keterampilan Anda saat ini dapat memberi Anda keunggulan di pasar kerja yang lebih ketat di masa mendatang.
5. Jangan Panik!
Resesi bisa menjadi masa yang emosional dan menegangkan, terutama jika menyangkut investasi Anda. Memang, melihat portofolio Anda merugi tentu rasanya mengkhawatirkan, tetapi penting untuk menghindari reaksi yang terburu-buru. Jika Anda benar-benar ingin mengambil tindakan sebelum resesi di masa mendatang, disarankan untuk meninjau dan menyeimbangkan kembali sebagian investasi Anda. Memiliki portofolio yang terdiversifikasi juga dapat membantu Anda meminimalkan kerugian selama pasar bergejolak.