Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Kunci untuk Investor ke Indonesia

Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Sumber :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris

Jakarta, VIVA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembangunan infrastruktur menjadi kunci untuk masuknya para investor ke Indonesia. Makanya, Jokowi sejak awal menjadi Presiden Republik Indonesia periode 2014-2024 yang digenjot adalah pembangunan infrastruktur di seluruh Tanah Air.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara ‘Refleksi 10 Tahun Pemerintahan Bidang Konstruksi, Infrastruktur dan Investasi’ di Auditorium Bank Mega, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, yang diselenggarakan Gabungan Pengusaha Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) pada Rabu, 31 Juli 2024.

“Sejak awal pemerintahan, pemerintah berlokasi pada pembangunan infrastruktur baik infrastruktur untuk konektivitas, layanan dasar, pangan, energi dan industri. Karena infrastruktur jadi kunci bagi datangnya investasi,” kata Jokowi.

Presiden Jokowi Terima Penghargaan Berupa Helm Sebagai Bapak Konstruksi

Photo :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris

Kata Jokowi, pembangunan ini world competitiveness ranking naik dari 34 melompat ke-27. Menurut dia, daya saing itu yang ingin diraih dari pembangunan-pembangunan yang ada. Selain itu, tentu saja pemanfaatan dari infrastruktur itu untuk masyarakat karena persaigannya dengan negara-negara lain.

“Begitu konektivitas tidak baik, infrastruktur tidak baik, siapa investor yang mau masuk ke Indonesia, tidak akan ada. Karena infrastruktur jadi kunci bagi datangnya investasi, tapi juga akan mengurangi biaya logistik yang dulunya sekarang 14 persen sehingga harga-harga bisa ditekan lebih murah dan itu terlihat dari angka inflasi. Kalau dulu 8,9 bahkan 11, sekarang bisa ditekan di bawah 3 persen dan terakhir di bulan lalu 2,58 persen,” ujarnya.

Kemudian, Jokowi menyinggung soal lelang dan harga penawaran. Karena kata Jokowi, Gapensi ini tidak pernah lepas dari harga penawaran. Ia melihat dari jauh biasanya banting-bantingan harga supaya menang proyek.

“Bener enggak? Enggak apa-apa, kompetisi itu baik, bersaing itu baik. Tapi kalau sudah membanting harga itu yang tidak baik, supaya menang proyek HPS-nya turun di bawah 80 persen. Ada. banyak loh. Bener enggak? Nah, kalau sudah begini yang dikorbankan, yang jadi korban mesti kualitas. Pasirnya dibanyakin, besinya dikurangi. Tapi tidak, Gapensi tidak,” jelas dia.

Namun, Jokowi mengingatkan spal estitika dan lingkungan juga harus dilihat jangan hanya membangun beton saja. Sebab, Jokowi sudah beberapa kali ke lapangan melihat progres perkemabngan proyek pasti menegur soal estetika dan lingkungan. Karena ini ke depannya akan menjadi hal yang sangat penting.

“Saya titip pada Gapensi bahwa membangun infrastruktur itu bukan hanya membangun beton-betonnya saja, bukan hanya membangun asal jadi saja, tapi tidak ada manfaatnya. Kalau sudah anggarannya di bawah, HPS di bawah 80 persen, jangankan soal estetika, jangankan soal lanskap, jangankan soal lingkungan, jadi baik saja belum tentu. Karena anggarannya ditangkap terlalu banyak, makanya yang penting jadi. Kita harus mulai estetika, keindahan lingkungan. Saya minta Gapensi betul-betul harus semakin berkualitas,” tegas dia.

Sekali lagi, Jokowi mengatakan anggaran infrastruktur tidak hanya di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saja, tapi juga Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian dan semuanya.

“Saya 2 hari yang baru pulang dari IKN, kita lihat yang mengerjakan memang BUMN. Tapi sub-nya banyak dari Gapensi. kenapa saya tahu? Karena saya undang HIPMI yang bangun di sana semuanya. Sekali lagi estetika, lingkungan akan jadi prioritas pada level berikutnya pada pemerintahan yang akan datang,” pungkasnya.