Menteri Bahlil Sebut Ada 2,4 Juta Proyek Investasi UMK Senilai Rp 127 Triliun di Semester I-2024

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia saat konferensi pers di kantornya, Senin, 29 Juli 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat sepanjang semester I-2024 ada 2,4 juta proyek usaha mikro kecil (UMK). Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia melaporkan, total nilai investasi tersebut mencapai Rp 127 triliun.

"Dan telah berhasil membuka lapangan pekerjaan untuk 4.696.618 orang," kata Bahlil dalam konferensi pers di kantornya, Senin, 29 Juli 2024.

Pelaku UMKM. (Ilustrasi)

Photo :
  • Dok. Istimewa

Dia merinci, jumlah investasi sebesar itu didominasi oleh sektor perdagangan dan reparasi dengan nilai Rp 46,5 triliun, kemudian sektor jasa Rp 24,8 triliun, sektor hotel dan restoran Rp 13 triliun, sektor konstruksi Rp 11,9 triliun, serta sektor tanaman pangan sebesar Rp 7 triliun.

Dari sebaran wilayahnya, Bahlil mengungkapkan bahwa Jawa Barat telah mendominasi progres perkembangan investasi UMK tersebut dengan nilai proyek sebesar Rp 22,1 triliun. Karenanya, mengingat bahwa kontribusi UMK terhadap penyerapan tenaga kerja sangat besar, maka BKPM pun mendorong sektor perbankan agar mau memberikan fasilitas permodalan yang lebih mudah.

Dia menjelaskan, dari total kredit sebesar Rp 6.300 triliun, nyatanya hanya sekitar 18 persen saja yang disalurkan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

"Jadi kalau modalnya ditambah dengan fasilitasi pihak perbankan, maka ini merupakan instrumen yang paling bagus untuk menciptakan lapangan pekerjaan, meskipun upah masih UMR," ujarnya.

Diketahui, sebelumnya Bahlil juga telah melaporkan bahwa realisasi investasi di kuartal II-2024 mencapai Rp 428,4 triliun, naik 6,7 persen dibandingkan kuartal I-2024 (q-to-q) atau naik 22,5 persen secara year-on-year (yoy). Dimana, penyerapan tenaga kerjanya pun mencapai 677.623 orang.

Rinciannya, realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 217,3 triliun, serta penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang mencapai sebesar Rp 211,1 triliun.

Sektor-sektor industri yang berkontribusi pada capaian PMA kuartal II-2024 itu antara lain terdiri dari industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar US$4,4 juta atau sekitar 30,3 persen, dan jasa lainnya dengan kontribusi sebesar US$1,0 juta atau sekitar 7,0 persen.