Antam Cetak Laba Rp 1,55 Triliun Semester I-2024, Penjualan Emas Domestik Melejit

Gedung ANTAM (Aneka Tambang)
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

Jakarta – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,55 triliun pada semester I-2024. Capaian tersebut tercatat turun dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang sebesar Rp1,88 triliun.

Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie menjabarkan, pada semester I-2024, kinerja penjualan Antam tercatat senilai Rp 23,19 triliun. nilai tersebut naik 7 persen dibanding periode yang sama 2023 yang sebesar Rp 21,66 triliun.

"Dengan kontribusi dominan berasal dari penjualan domestik mencapai Rp 21,12 persen atau setara 91 persen dari total penjualan periode semester I-2024," ujar Syarif dikutip dari keterangannya, Senin, 29 Juli 2024.

"Hal tersebut sejalan dengan strategi perusahaan untuk memperkuat basis pelanggan domestik agar memberikan fondasi yang lebih solid," tambahnya.

Emas Antam.

Photo :
  • Dokumentasi Antam.

Lebih lanjut menurut dia, penjualan emas berkontribusi terbesar dalam capaian Antam pada periode tersebut yaitu 81 persen atau sebesar Rp 18,83 triliun dari total penjualan. Nilai tersebut naik 42 persen dari periode sama pada 2023 yang mencapai Rp 13.30 triliun.

"Pada semester I-2024, Antam mencatatkan total volume produksi emas dari tambang perusahaan sebesar 439 kg," tambahnya.

Sementara itu, kontribusi penjualan segmen nikel pada semester I-2024 menyumbang sebesar 15 persen atau mencapai Rp 3,5 triliun. kinerja penjualan nikel dipengaruhi oleh tantangan perizinan yang terjadi di awal 2024.

(Foto ilustrasi) Pemeriksaan biji feronikel milik PT Aneka Tambang (ANTAM)

Photo :
  • Antara

Sedangkan, kontribusi penjualan bauksit dan alumina tercatat sebesar 3 persen dari total penjualan semester I-2024, atau sebesar Rp 725 miliar. Volume produksi bauksit yang digunakan sebagai bahan baku pabrik Chemical Grade alumina tercatat sebesar 543 ribu WMT.

"Antam mengembangkan berbagai alternatif untuk melanjutkan proses commissioning pada Pabrik Feronikel Haltim dai Maluku Utara untuk memastikan kestabilan proses produksi sebelum operasi komersial," tutupnya.