Saham Asia Menguat, Investor Pelototi Keputusan Bank Sentral Jepang
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jakarta – Saham Asia-Pasifik menguat pada pembukaan bursa Senin pagi. Kenaikan terdorong penguatan beberapa indeks yang mana Nikkei 225 Jepang memimpin lonjakan di kawasan.
Kondisi ini menyusul laporan inflasi utama AS pada akhir pekan lalu yang meningkatkan harapan penurunan suku bunga acuan.
Indeks Nikkei naik 2,02 pesen. Nikkei berhasil mempertahankan pergerakan positif sekaligus menghentikan penurunan selama delapan hari berturut-turut.
Topix menyusul dengan perolehan 1,52 persen lebih tinggi. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS bulan Juni naik tipis 0,1 persen bulan ke bulan, dan 2,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hasil ini sejalan dengan perkiraan dari para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.
Di Asia, sorotan minggu ini adalah pertemuan kebijakan moneter Bank of Jepang (BOJ) yang dimulai pada Selasa, 30 Juli 2024. Sebuah jajak pendapat menuliskan para ekonom memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 10 poin menjadi 0,1 persen.
Mengutip CNBC, catatan lain mengatakan BOJ akan menaikkan suku bunga sebesar 15 basis poin dan mengurangi program pembelian obligasi secara bersamaan.
“Kami percaya ekonomi kembali pada jalur pemulihan setelah kontraksi tak terduga pada kuartal I tahun 2024. Pertumbuhan upah semakin solid untuk bulan Mei jika bank sentral Jepang memberikan lebih banyak keyakinan,” ujar para analis, dikutip dari CNBC pada Senin (29/7/2024).
Laporan ekonomi lain yang dicermati investor pada pekan ini meliputi data PMI Tiongkok bulan Juli. Australia akan merilis data inflasi terbarunya sebelum pertemuan kebijakan moneter bank sentral pada 6 Agustus 2024 mendatang.
Kospi Korea Selatan naik 0,8 persen. Begitu pula indeks Kosdaq berkapitalisasi bergerak lebih tinggi 0,48 persen.
Indeks S&P/ASX 200 Australia mencatat lonjakan lebih tinggi sebesar 0,84 persen.
Sayang, indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada lebih rendah dari 17.126 ke level 17.021,31 saat penutupan terakhir HSI.
Pada hari Jumat (26/7/2024), indeks di Wall Street sumringah. Dow Jones Industrial Average menguat 1,64 persen. Diikuti kenaikkan S&P 500 sebesar 1,11 persen dan Nasdaq Composite, yakni 1,03 persen.
Pergerakan tersebut merupakan kombinasi sentimen jenuh jual, laporan PDB yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Kamis dan pandangan bahwa Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga, kata Sam Stovall selaku CFRA Research.