Malaysia-Singapura Bangun KEK Saingan, Pemerintah Gerak Cepat Evaluasi Insentif KEK Batam

Kawasan Bebas dan KEK di Batam
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Jakarta – Pemerintah saat ini sedang melakukan evaluasi fasilitas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam. Evaluasi ini sejalan dengan rencana Malaysia dan Singapura yang akan membangun KEK lintas batas pertama di Asia Tenggara, yaitu Special Economic Zone Johor-Singapura.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menuturkan, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong sudah melakukan diskusi terkait insentif fiskal. 

"Jadi itu yang harus kita kompetitif dengan mereka. Terutama kita harus desain ulang Batam ini lagi supaya kompetitif seperti apa," kata Susiwijono di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Kamis, 25 Juli 2024.

Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Susi menjelaskan, pemerintah sendiri telah mendapatkan beberapa catatan dari investor terkait KEK Batam. Hal ini berkaitan dengan masalah insentif fiskal, tax holiday, tax allowance, hingga fasilitas integrasi yang berkaitan dengan pajak dalam rangka impornya. 

“Mereka membandingkan tarif listrik dan air yang di Batam. Kita harus hitung ulang nih karena kalau enggak, kita tidak kompetitif lagi,” jelasnya.

“Karena investasi sekarang lagi banyak-banyaknya ke Batam. Jadi yang KEK, PSN KEK, kemudian yang Batam Khusus Batam, untuk investasi itu," sambungnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto merespons soal Malaysia dan Singapura yang dikabarkan akan membangun proyek Kawasan Ekonomi Khusus Johor-Singapura (JS-SEZ).

Menurutnya adanya pembangunan itu sah-sah saja. “Ya namanya persaingan boleh saja Malaysia Singapura bikin, negara lain juga boleh-boleh aja," ujar Airlangga di Hotel St. Regis, Kamis, 11 Juli 2024. 

Sehingga dengan itu, Airlangga menilai bahwa Indonesia perlu meningkatkan daya saing. Hal ini supaya KEK Batam dan Bintan mampu bersaing dengan negara tetangga.  

"Makanya kita harus bersaing, harus berdaya saing tinggi,” tegasnya.