Sudah Tersalur Rp 25,1 Miliar, Begini Strategi Lippo Karawaci Jalankan Agenda Keberlanjutan
- Dok. LPKR
Jakarta – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) memiliki strategi tersendiri dalam melibatkan peran serta karyawan dan masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya. Secara sukarela, akan tercipta dampak sosial yang positif dan signifikan.
Pada tahun lalu LPKR secara aktif mendorong kesukarelaan karyawan guna mendukung tujuan-tujuan penting, dan mendorong cara-cara eksplorasi yang inovatif untuk terlibat dengan komunitas perusahaan di berbagai lokasi. Di bawah Lippo untuk Indonesia PASTI (Pintar, Asri, Sejahtera, Tangguh, Independen), seluruh inisiatif perseroan diarahkan untuk mendukung agenda keberlanjutan Indonesia dan Sustainable Development Goals (SDGs) PBB, serta kebutuhan masyarakat lokal yang dilayani.
“Di LPKR, diyakini bahwa keberlanjutan adalah strategi yang sangat penting yang dapat menggerakkan penciptaan nilai dan pertumbuhan jangka panjang bagi organisasi kami," kata Group Chief Executive Officer (CEO) LPKR, John Riady dalam keterangan tertulis, Rabu, 24 Juli 2024.
Melalui Lippo untuk Indonesia PASTI tahun 2023 lalu, dijelaskan bahwa LPKR telah melaksanakan 1.284 program dan kegiatan keterlibatan masyarakat di seluruh operasi bisnis perusahaan, beasiswa untuk mahasiswa kesehatan dan perhotelan, dan Klinik Papua. Secara total, LPKR telah menghabiskan lebih dari Rp 25,1 miliar untuk mendanai kegiatan tersebut.
Dijelaskan pula, Lippo untuk Indonesia PASTI berkomitmen mewujudkan semangat yang tegas dan berani, yang mendorong kemajuan holistik agenda keberlanjutan Indonesia. LPKR berkomitmen meningkatkan kualitas hidup bagi semua pemangku kepentingan dalam ekosistem perseroan, guna memastikan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.
John menyampaikan, di dalam kondisi ekonomi global yang terus dinamis di tahun 2023, akibat dari perubahan iklim dan ketidakpastian ekonomi di masa depan, aspek keberlanjutan menjadi fondasi ketangguhan bisnis.
Karena itu, LPKR menekankan integrasi keberlanjutan dalam strategi bisnis utama, pekerjaan, dan manajemen risiko, guna memastikan agar Direksi dan tim Manajemen organisasi menerapkan pendekatan menyeluruh yang menyertakan berbagai aspek Environment, Social, and Governance (ESG) dari bisnis. Sekaligus memaksimalkan potensi dari peningkatan efisiensi dan peluang-peluang baru.