Saham Asia Menguat Tersengat Kenaikan Wall Street

Wall Street New York
Sumber :
  • VIVAnews/Anton PM/ New York

Asia - Saham Asia-Pasifik diperdagangkan lebih tinggi pada Selasa, 23 Juli 2024 pagi. Kondisi ini mengikuti kenaikan saham-saham di Wall Street, Amerika Serikat.

Mengutip CNBC, indeks S&P/ASX 200 Australia  naik tipis sebesar 0,15 persen. Indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,63 persen. Indeks Topix berbasis luas menyusul lonjakan sebesar 0,49 persen. 

Begitu juga dengan Kospi Korea Selatan yang melaju naik 1,01 persen. Kosdaq yang berkapitalisasi kecil juga berada 1,22 persen lebih tinggi saat pembukaan bursa pagi ini.

Tak hanya nilai saham yang kompak menguat. Indeks harga produsen Korea Selatan pada bulan Juni juga naik 2,5 persen secara tahunan. Sementara jika dibandingkan bulan Mei naik 0,3 persen.

Ilustrasi investor pasar modal.

Photo :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong berada pada level 17.741. Nilai tersebut lebih tinggi dari penutupan terakhir HSI pada level 17.635,88.

Indeks di Wall Street juga kompak menghijau. S&P 500 meroket karena saham teknologi bangkit menyusul kerugian terburuk bagi indeks sejak April.

Indeks acuan naik 1,08 persen dan ditutup pada level 5.564,41 sekaligus menjadi rekor terbaiknya sejak 5 Juni. Nasdaq Composite ikut menguat 1,58 persen dan ditutup pada level 18.007,57.

Dow Jones Industrial Average berada pada level 127,91 poin, atau 0,32 persen lebih tinggi. Alhasil menutup bursa dengan perolehan nilai 40.415,44.

India dijadwalkan mengumumkan APBD pertamanya di bawah masa jabatan ketiga Perdana Menteri Narendra Modi selama lima tahun. Analis Barclays memperkirakan pemerintah koalisi akan mengisyaratkan konsistensi kebijakan dalam anggaran. 

“Sambil tetap fokus pada belanja modal, kami pikir pemerintah India akan menggunakan peningkatan penerimaan untuk mendanai pengeluaran pendapatan yang lebih tinggi dengan menyeimbangkan kebutuhan ekonomi dan politik,” tulis Barclays dalam sebuah memo.

Investor di Asia juga akan memantau data inflasi Singapura untuk bulan Juni. Ekonom memprediksikan indeks harga konsumen Singapura akan naik 2,7 persen tahun-ke-tahun. Dimana pada bulan Mei, kenaikan hanya mengalami kenaikan 3,1 persen.