Airlangga Ungkap Lahan Tumpang Tindih Turun 19,97 Juta Hektare dalam 5 Tahun
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta – Tumpang tindihnya lahan di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan terkait tumpang tindih lahan di Indonesia per Juni 2024 turun menjadi 57,41 juta hektare.
Airlangga mengatakan pada 2019 luas tumpang tindih mencapai 77, 38 juta hektare, dan luas itu pun saat ini telah turun 19,97 juta hektare.
"Dari penyelesaian ketidaksesuaian tersebut lima tahun terakhir sudah berhasil menurunkan tumpang tindih sebesar 19,97 juta Ha, yaitu dari 77,38 juta hektare di tahun 2019 menjadi 57,41 juta hektare di 2024," kata Airlangga dalam acara One Map Policy Summit 2024 Kamis, 11 Juli 2024.
Adapun saat ini masih terdapat indikasi ketidaksesuaian lahan seluas 57,4 juta hektare atau setara 30,1 persen di wilayah Indonesia.
Misalnya saja, peta rencana tata ruang dan peta kawasan hutan telah ditumpang tindihkan dengan peta izin usaha pertambangan. Berdasarkan hasil analisis, terdapat ketidaksesuaian izin di dalam kawasan hutan konservasi.
Sehingga dengan itu, Airlangga mengatakan perlu dilakukannya harmonisasi berbagai kebijakan untuk menyelesaikan permasalahan tumpang tindih lahan di Indonesia.
"Perlu harmonisasi berbagai kebijakan antara antara lain dari PP 43 yang merupakan turunan dari UU Cipta kerja. Oleh karena itu beberapa a rekomendasi telah disampaikan, dan rekomendasi tersebut akan kami sampaikan ke Pak Presiden minggu depan," imbuhnya.