Banggar Sepakati Asumsi Makro Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Rinciannya
- DPR RI
Jakarta – Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui asumsi makro untuk tahun 2025 setelah dilakukan sejumlah rangkaian rapat panja bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Dalam hal ini terdapat perubahan postur seperti nilai tukar rupiah, suku bunga, suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun, hingga lifting minyak dan gas bumi.
Ketua Banggar DPR, Said Abdullah mengatakan asumsi dasar ekonomi makro dan target pembangunan tahun 2025 yang disepakati dalam pembicaraan pendahuluan ini akan menjadi kerangka kerja bagi pemerintah untuk menjalankan proses pembangunan.
“Dalam rapat Panja tersebut, kita menyepakati setiap target, sasaran dan kebijakan pembangunan serta catatan panja agar memberikan ruang yang lebar bagi pemerintahan baru nantinya untuk menjalankan setiap program unggulan sebagaimana yang terdapat dalam visi misi Presiden terpilih,” ujar Said di DPR RI, Kamis, 4 Juli 2024.
Said berharap, kebijakan pendapatan negara bisa memenuhi target yang sudah ditetapkan dalam pembahasan Panja. Untuk itu, dia mengatakan pemerintah perlu menyiapkan terobosan baru untuk sektor perpajakan dan PNBP di tahun depan.
“Tantangannya memang tidak mudah, sebab kita dihadapkan pula dengan kondisi perekonomian dalam negeri yang belum sepenuhnya kokoh,” ujarnya.
Selain itu, Said juga berharap pemerintah bisa menghasilkan kebijakan belanja yang lebih berkualitas dan mampu memberikan nilai tambah dan multiplier effect yang tinggi bagi perekonomian.
Dia pun menilai, beberapa prioritas belanja yang dilakukan pemerintah harus mengarah pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, meninggikan mutu pendidikan. Kemudian memperkuat ketahanan pangan, hilirisasi industri, pembangunan infrastruktur strategis, serta mendorong dunia usaha dan membantu UMKM untuk bangkit.
Berikut adalah rincian asumsi dasar ekonomi makro untuk 2025:
- Pertumbuhan ekonomi: 5,1 persen hingga 5,5 persen
- Inflasi: 1,5 persen-3,5 persen
- Nilai tukar rupiah: Rp 15.300-Rp 15.900
- Suku bunga SBN 10 tahun: 6,9 persen hingga 7,2 persen
- Harga minyak mentah Indonesia: US$75- US$85 per barel
- Lifting minyak bumi 580 ribu hingga 605 ribu barel per hari
- Lifting gas bumi 1.003 ribu hingga 1.047 ribu barel setara minyak per hari.