Pesawat Solo-Jeddah Return to Base, Bos Garuda Beberkan Kronologi dan Siapkan Pengganti
- ANTARA
Jakarta - Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia, menjamin kesiapan pesawat pengganti sebagai imbas dari harus kembali mendaratnya pesawat atau Return to Base (RTB) pada penerbangan GA-6239 dengan rute Solo-Jeddah.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, pesawat pengganti itu adalah Airbus 330-300, sebagai salah satu armada sewa yang dipersiapkan untuk melayani penerbangan haji pada tahun ini.
"Pesawat tersebut sedianya dipersiapkan untuk melayani penerbangan dari Jeddah pada fase pemulangan jemaah haji Indonesia menuju Tanah Air," kata Irfan dalam keterangannya, Rabu, 3 Juli 2023.
Pesawat Garuda Indonesia GA 6239 yang sebelumnya diketahui berangkat dari Bandara Adi Soemarmo Solo ke Jeddah, dikabarkan mengalami masalah teknis pada Selasa, 2 Juli 2024. Pesawat yang diberangkatkan pukul 19.45 WIB itu terkena masalah teknis, sehingga harus kembali mendarat alias Return to Base (RTB) ke Bandara Adi Soemarmo pukul 21.06 WIB.
"Penyebab RTB dikarenakan masalah teknis pada salah satu engine pesawat, sehingga harus dilakukan pengecekan kembali dan tindak lanjut prosedur perawatan armada," ujarnya.
Irfan menjelaskan, penerbangan GA-6239 tersebut berangkat dari Solo setelah menjalani prosedur inspeksi pesawat rutin oleh pihak lessor maupun tim terkait. Sesaat setelah pesawat lepas landas, Pilot in Command (PIC) menemukan adanya indikator cockpit yang menunjukkan kondisi bahwa salah satu engine pesawat memerlukan pengecekan lebih lanjut.
"Sehingga PIC selanjutnya secara cepat memutuskan untuk melakukan prosedur RTB ke Solo," kata Irfan.
Pesawat dengan nomor registrasi T7-MMM yang mengangkut 14 awak pesawat yang terdiri dari 3 cockpit crew dan 11 awak kabin tersebut, akhirnya kembali ke Bandara Adi Sumarmo, Solo, pada pukul 21.07 waktu setempat. Adapun awak pesawat melakukan proses disembark, sesuai dengan ketentuan prosedur safety yang berlaku.
"Garuda Indonesia juga telah berkoordinasi dengan otoritas penerbangan terkait, guna memastikan tindak lanjut penanganan pesawat termasuk prosedur penarikan pesawat menuju parking stand. Hal itu guna memastikan tidak ada dampak operasional atas peristiwa RTB tersebut," ujarnya.