Sah! MIND ID Jadi Pemegang Saham Terbesar Vale Indonesia

MIND ID.
Sumber :
  • Dokumentasi MIND ID.

Jakarta – Holding BUMN Industri Pertambangan, MIND ID, telah merampungkan transaksi pembelian 14 persen saham divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dari Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM).

Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf mengatakan, transaksi pada 28 Juni 2024 itu dilakukan melalui pasar negosiasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebagai bagian dari kewajiban perpanjangan izin operasi selama 10 tahun yang diperoleh PT Vale Indonesia. Yakni melalui penerbitan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) hingga 28 Desember 2035.

Dengan demikian, ia memastikan bahwa Vale pun menerima penerbitan IUPK pada 3 Mei 2024, sebagai kepastian hukum bagi perusahaan untuk tetap beroperasi di wilayah konsesinya. Ke depannya, Heri menegaskan bahwa MIND ID akan terus berkolaborasi dengan VCL dan para pemangku kepentingan PT Vale lainnya, dalam mengembangkan PT Vale.

"Kami akan mengoptimalkan proses hilirisasi terhadap hasil tambang PT Vale, agar dapat mendukung industri dalam negeri serta kebutuhan ekspor dalam mendukung program hilirisasi," kata Heri dalam keterangannya, Senin, 1 Juli 2024.

Vale Indonesia.

Photo :
  • Antara/Vale Indonesia.

Tak lupa, Heri juga turut mengapresiasi dukungan dari pemerintah, antara lain melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, Kementerian Investasi/BKPM, OJK, serta Kementerian/Lembaga terkait lainnya.

Dia menambahkan, akuisisi saham PT Vale telah menjadi langkah strategis yang dilakukan oleh MIND ID, agar Indonesia dapat mengambil posisi yang lebih kuat untuk mengamankan pasokan bahan baku industri hilir berbasis nikel.

Apalagi, lanjut Heri, komoditas nikel menjadi salah satu sumber daya mineral strategis dan penting bagi dunia, sebagai bahan baku utama baterai untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dan infrastruktur penyimpan listrik.

"Aksi korporasi ini menjadi momentum dalam memperkuat posisi Indonesia dalam industri baterai dan kendaraan listrik ke depan," ujarnya.