Potensi Pengembangan Industri Penerbangan Non Airline Besar, Ini Penjelasannya
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta – Chief Executive Officer Asian Sky Group, Jeffry C. Lowe menyebut, Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan industri penerbangan non-airline. Sebab Indonesia memiliki 17.000 pulau.
Jeffry mengatakan, selain populasinya yang tinggi, Indonesia juga memiliki berbagai potensi mulai dari sumber daya alam (SDA), manufaktur, hingga pariwisata yang masih sangat terbuka untuk dikembangkan.
”Dan yakinlah, bisnis penerbangan non-airline ini adalah tool untuk menghadirkan dan meningkatkan investasi di sebuah negara, karena dia menjadi media connecting yang fleksibel dan cepat,” kata Jeffry dalam keterangannya Jumat, 28 Juni 2024.
Adapun Asian Sky Forum: Business Aviation 2024 yang berlangsung dua hari di Jakarta, sejak Rabu, 26 Juni 2024 telah berakhir. Bukan hanya berbagai peluang, sejumlah kendala yang ada di Asia Tenggara secara umum dan Indonesia secara khusus, juga telah diangkat dan dieksplorasi di forum yang dihadiri para pelaku industri penerbangan non-airline dari berbagai negara tersebut.
Jeffry menyatakan bahwa semua pihak yang hadir di forum memiliki atensi yang sama. Yaitu, menghadirkan industri penerbangan non-airline akan jadi baik dan kompetitif. Termasuk, memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh pihak terkait.
”Tak terkecuali perekonomian negara tempat industri ini berkembang, dalam hal ini Indonesia secara khusus,” jelasnya.
Menurut dia, semua stakeholder yang hadir sebenarnya mengetahui apa saja permasalahan yang selama ini menjadi kendala di sekitar ekosistem industri penerbangan non-airline. Bahkan, lanjut dia, mereka juga tahu bagaimana semestinya harus menyelesaikannya.
”Akan tetapi belum ada satu gerakan bersama yang sikron satu dengan yang lain, di sinilah semoga forum ini menjadi titik awal,” imbuhnya.