Forbes Rilis Daftar 9 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Ada BCA dan BRI!
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Kamu nggak salah baca, sembilan perusahaan Indonesia benar masuk daftar perusahaan terbesar di dunia. Sebuah pencapaian yang membagakan dari pengusaha dan pekerja di Tanah Air.
Bukan hanya Indonesia, seluruh perusahaan di dunia berlomba-lomba untuk masuk daftar perusahaan terbesar versi majalah Forbes. Hal ini karena Forbes masih dipandang sebagai majalah bisnis dan finansial paling populer.
Majalah legendaris asal Amerika Serikat ini baru saja merilis daftar perusahaan terbesar di dunia dalam Forbes The Global 2000 edisi tahun 2024. Daftar tersebut mengurutkan perusahaan-perusahaan terbesar berdasarkan empat metrik utama yaitu penjualan, laba, aset, dan nilai pasar. Berikut sembilan perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar Global 2000 ini!
1. Bank Rakyat Indonesia
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja tanggal 16 Desember 1895. BRI menawarkan berbagai layanan perbankan bagi nasabah individu, bisnis kecil dan menengah, serta korporat.
BRI menempati peringkat ke-308, dengan penjualan sebesar 14,95 miliar dolar AS, laba mencapai 3,94 miliar dolar AS, aset senilai 125,45 miliar dolar AS, dan nilai pasar sebesar 46,5 miliar dolar AS.
2. Bank Mandiri
Berdiri pada 2 Oktober 1998, Bank Mandiri didirikan sebagai hasil restrukturisasi perbankan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Saat ini, Bank Mandiri memiliki 138 kantor cabang dan 13.027 unit ATM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Bank Mandiri menduduki peringkat ke-373, dengan penjualan sebesar 11,62 miliar dolar AS, laba mencapai 3,6 miliar dolar AS, aset sebesar 136,49 miliar dolar AS, dan nilai pasar senilai 38,08 miliar dolar AS.
3. Bank Central Asia
Bank Central Asia (BCA) menjadi bank swasta terbesar di Indonesia. Awalnya, perusahaan ini berupa perusahaan tekstil di Semarang, namun kemudian berubah menjadi bank pada 12 Oktober 1956.
Kemajuan BCA membuatnya berada di peringkat ke-457, dengan penjualan sebesar 7,46 miliar dolar AS, laba mencapai 3,26 miliar dolar AS, aset senilai 91,08 miliar dolar AS, dan nilai pasar sebesar 75,33 miliar dolar AS.
4. Telkom Indonesia
Telkom Indonesia adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Telkom Indonesia menyediakan berbagai layanan telekomunikasi, termasuk jasa telepon tetap kabel, jasa telepon tetap nirkabel, jasa telepon bergerak, data/internet, serta jasa multimedia lainnya.
Telkom Indonesia berada di peringkat ke-912, dengan penjualan sebesar 9,82 miliar dolar AS, laba mencapai 1,58 miliar dolar AS, aset senilai 18,17 miliar dolar AS, dan nilai pasar sebesar 18,56 miliar dolar AS.
5. Bank Negara Indonesia
Perusahaan perbankan lagi yang masuk dalam jajaran Forbes. Bank Negara Indonesia (BNI) adalah sebuah perusahaan plat merah yang memiliki lebih dari 2.000 kantor cabang dan lebih dari 63 juta nasabah. BNI juga menjadi perusahaan terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan hal aset, kredit, dan dana pihak ketiga.
BNI menempati peringkat ke-944, dengan penjualan sebesar 5,43 miliar dolar AS, laba mencapai 1,37 miliar dolar AS, aset senilai 67,28 miliar dolar AS, dan nilai pasar sebesar 12,09 miliar dolar AS.
6. Bayan Resources
Bayan Resources adalah sebuah perusahaan pertambangan yang bergerak di bidang pertambangan open cut dengan empat proyek besar yang berlokasi di Kalimantan Timur dan Selatan, Indonesia. Perusahaan ini telah berkembang menjadi perusahaan tambang batubara terintegrasi vertikal yang memiliki beberapa infrastruktur batu bara, seperti Terminal Batubara Balikpapan, Dermaga Perkasa, dan Dermaga Wahana, serta dua Kapal Transfer Terapung (KFT).
Bayan Resources menduduki peringkat ke-1.194, dengan penjualan sebesar 3,3 miliar dolar AS, laba mencapai 1,03 miliar dolar AS, aset senilai 2,85 miliar dolar AS, dan nilai pasar sebesar 39,59 miliar dolar AS.
7. Chandra Asri Petrochemical
Chandra Asri Petrochemical adalah perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia yang didirikan pada 1989. Perusahaan ini mengoperasikan satu-satunya Naphtha Cracker terintegrasi di Indonesia untuk menghasilkan Olefin, Pygas, Mixed C4, dan Polyolefin.
Chandra Asri menempati peringkat ke-1.591, dengan penjualan sebesar 2,13 miliar dolar AS, namun mengalami kerugian sebesar 75,7 juta dolar AS. Asetnya tercatat senilai 5,37 miliar dolar AS, dan nilai pasar sebesar 49,34 miliar dolar AS.
8. Amman Mineral
Amman Mineral adalah perusahaan pertambangan yang mengoperasikan tambang Batu Hijau di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara, Indonesia. Amman Mineral menduduki peringkat ke-1.605, dengan penjualan sebesar 2,03 miliar dolar AS, laba mencapai 252,1 juta dolar AS, aset senilai 9,86 miliar dolar AS, dan nilai pasar sebesar 46,59 miliar dolar AS.
9. Adaro Energy
Adaro Energy adalah sebuah perusahaan pertambangan dan energi terbesar di Indonesia, yang beroperasi di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Sumatera Selatan. Perusahaan ini dikenal sebagai produsen batu bara terbesar kedua di Indonesia dan memiliki sumber daya batu bara sebesar 12,8 miliar ton, termasuk cadangan batubara sebesar 1,1 miliar ton.
Adaro Energy berada di peringkat ke-1.738, dengan penjualan sebesar 6,12 miliar dolar AS, laba mencapai 1,56 miliar dolar AS, aset senilai 10,47 miliar dolar AS, dan nilai pasar sebesar 5,55 miliar dolar AS.