Saham Asia Kinclong Terdorong Aksi Investor Jual Saham Teknologi
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Jakarta – Saham Asia-Pasifik membuka bursa dengan lebih semangat dengan pergerakan lebih tinggi. Hal itu seiring terjadi aksi jual besar-besaran investor terhadap saham teknologi Amerika Serikat (AS). Pelaku pasar beralih membeli emiten sektor perbankan dan energi.
Nvidia sebagai perusahaan teknologi tersungkur 6.68 persen yang menjadi salah satu kontributor kerugian terbesar di Wall Street. Saham S&P 500 juga mengalami koreksi lebih dari 2 persen.
Investor Asia masih memperhatikan sentimen indeks konsumen Korea Selatan dan harga produsen sektor jasa Jepang. Kepercayaan konsumen di Korea Selatan meningkat pada Juni dengan indeks meningkat 100,9 poin dibanding bulan Mei sekitar 98,4 poin.
Kondisi itu didukung meningkatkan optimisme terhadap standar hidup, pendapatan rumah tangga di masa depan dan kondisi perekonomian dalam negeri kian membaik.
Kecemerlangan saham Asia terlihat dari kenaikan beberapa saham acuan di bursa Asia-Pasifik. Nikkei 225 Jepang naik 0,19 persen. Diikuti kenaikan Topix meningkat 0,7 persen.
Begitu juga dengan Kospi Korea Selatan yang sumringah dengan perolehan 0,38 persen lebih tinggi. Saham berkapitalisasi kecil Kosdaq juga merangkak ke zona hijau dengan perolehan 0,35 persen lebih baik.
S&P/ASX 200 Australia ikut mencatat pergerakan baik di pembukaan perdagangan, yakni naik 0,47 persen.
Indeks Hang Seng Hong Kong berada lebih tinggi di level 18.045 dari posisi 18.027,71.
Berbanding dengan situasi bursa Amerika Serikat yang justru memperlihatkan saham-saham raksasa tampak lesu. Nasdaq Composite jadi saham teknologi yang paling rugi karena merosot hingga 1,09 persen yang menjadi penurunan tertinggi sejak April 2024.
Penurunan di Wall Street juga terjadi pada S&P 500 yang tergelincir 0,31 persen. Sementara Dow Jones Industrial Average mengalami pertambahan nilai saham dengan kenaikan 0,67 persen.