Perkuat Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Cina, IBA Fasilitasi Delegasi One Belt One Road
- Dok. Istimewa
Jakarta – Indonesian Business Association (IBA) memfasilitasi delegasi Southeast Asia One Belt One Road dari China untuk mengadakan kunjungan kerja ke Indonesia. Kunjungan yang dimulai pada 18 Juni 2024 itu mencakup sejumlah wilayah, yakni Pulau Bintan, Batam, dan Jakarta.
Ketua Umum IBA, Shan Shan mengatakan, kedatangan delegasi Southeast Asia One Belt One Road dari China bertujuan untuk mengeksplorasi peluang investasi dan memperkuat kerja sama ekonomi antara kedua negara. Dia berharap, kunjungan tersebut mempererat perdagangan dan investasi, serta membawa manfaat ekonomi yang signifikan bagi kedua negara.
"China merupakan mitra perdagangan utama Indonesia. Tahun 2023, perdagangan ekspor-impor antara Indonesia-China mencapai 31 persen dari total perdagangan internasional Indonesia. Ke depan, fokus utama kerja sama ini, teknologi hijau dan keberlanjutan," ujar Shan Shan melalui keterangan tertulisnya, Jumat 21 Juni 2024.
Sebelumnya, kedatangan delegasi Southeast Asia One Belt One Road dari China di Pulau Bintan, disambut hangat oleh IBA, serta putri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Siti Marifah dan suami, Eno Syafrudien. Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk menjajaki peluang investasi di Pulau Bintan dan Batam.
Di Jakarta, delegasi Southeast Asia One Belt One Road memulai kunjungannya dengan audiensi ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). Mereka disambut Direktur Kelautan dan Perikanan, Mohamad Rahmat Mulianda, membahas pentingnya teknologi dalam sektor perikanan dan pembukaan jalur perdagangan hasil laut dari Indonesia ke China.
Hari kedua di Jakarta, delegasi bertemu dengan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Alue Dohong, di kantor KLHK. Pertemuan itu membahas investasi dalam sistem berkelanjutan dan energi hijau, serta upaya pemerintah mengembangkan hutan produksi yang mampu melindungi konservasi hutan yang berperan penting sebagai penyerap karbon.
Delegasi Southeast Asia One Belt One Road juga diterima Kementerian Investasi/BKPM. Dalam audiensi tersebut, BKPM mempertemukan delegasi dengan pengusaha lokal, untuk memaparkan potensi investasi di Indonesia.
BKPM menegaskan komitmen untuk memfasilitasi investasi dan menyediakan lingkungan yang aman bagi investor.
Shan Shan juga mengatakan, delegasi Southeast Asia One Belt One Road juga melakukan audiensi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Jakarta. Menurut dia, diskusi berfokus pada upaya membuka jalur perdagangan yang lebih luas antara kedua negara, khususnya ke wilayah pedalaman China yang membutuhkan komoditi dari Indonesia.
Setelah bertemu dengan Kemendag, lanjut dia, degelasi juga disambut hangat Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI). "APKASI merupakan asosiasi pemerintah dengan jumlah anggota terbanyak, terdiri dari 416 kabupaten," imbuhnya.
Shan Shan menambahkan, IBA juga memfasilitasi pertemuan APKASI dengan Asosiasi Logistik Guangdong. Menurut dia, Asosiasi Logistik Guangdong merupakan salah satu asosiasi terbesar di China dengan jumlah anggota sebanyak 6.400 expertise, yang terdiri dari logistik, manufaktur, jasa, finance, pertanian, industri dan teknologi.
"Program-program Asosiasi Logistik Guangdong dijadikan proyek penting One Belt One Road oleh Presiden China. Bersama IBA, ketiga asosiasi menandatangani Nota Kesepahaman , berkomitmen membawakan sumber daya yang berguna bagi seluruh daerah yang ada di China dan Indonesia," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Asosiasi Guangdong Logistik, Ma Ren Hong mengatakan, pihaknya akan melakukan kunjungan lanjutan, untuk menindaklanjuti nota kesepahaman yang telah ditandatangai. "Kami akan membawa anggota di,bawah naungan asosiasi, dalam kunjungan berikutnya," ujarnya.
IBA dan Guangdong Logistik Asosiasi juga menandatangani kesepakatan kerja sama. Kedua pihak akan bekerja sama di bidang perdagangan, pariwisata, keuangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan, perlindungan lingkungan, kebudayaan dan bidang lainnya. Sebanyak 4 proyek dari delegasi akan masuk ke indonesia dalam waktu dekat.