FedEx PHK Ribuan Karyawan, Ada Apa?
- Fortune
Jakarta – FedEx, perusahaan logistik global, umumkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran dalam waktu dekat. PHK massal ini akan dilakukan secara bertahap selama 18 bulan ke depan.
Mengutip investorplace.com, Jumat, 14 Juni 2024, FedEx akan memangkas 1.700 sampai 2.000 karyawannya di Eropa. Terutama pada bagian back-office dan divisi pemasaran. Perusahaan yang berbasis di Memphis, Tennessee, juga berencana melakukan konsolidasi atau peleburan beberapa bagian.
Hal itu sebagai upaya restrukturisasi operasional supaya lebih efisien sekaligus menghemat pengeluaran. FedEx juga memotong biaya struktural, seperti menyetop beberapa fasilitas karyawan. Bahkan perusahaan logistik raksasa ini juga melakukan PHK terhadap posisi manajerial.
Aksi FedEx PHK tersebut diperkirakan dapat menghemat pengeluaran perusahaan sebesar USD 125-175 juta setara Rp 2,05-2,87 triliun per tahun mulai tahun 2027 mendatang. Perusahaan sudah menyiapkan dana senilai USD 250-375 juta atau Rp 4,1-6,1 triliun untuk pesangon para karyawan yang terdampak PHK.
COO dan CEO FedEx Internasional Richard Smith mengungkapkan pengurangan karyawan mesti dilakukan upaya mengarahkan perusahaan berada pada ‘jalan yang benar’ di masa depan.
“Kami tidak menganggap enteng keputusan ini, namun keputusan ini penting untuk menempatkan FedEx pada jalur yang benar di masa depan,” tutur Smith.
Alasan lainnya karena adanya penurunan permintaan yang signifikan dibandingkan saat pandemi COVID-19. Konsumen sudah mulai beralih ke toko fisik untuk membeli barang secara langsung.
FedEx fokus mengembangkan pelayanan di Eropa yang menjadi pangsa pasar terbesar guna mengeksplorasi keuntungan bagi perusahaan di masa mendatang. Langkah ini merupakan cara untuk meningkatkan pendapatan di tengah lesunya pasar logistik.
“Eropa adalah peluang besar bagi FedEx,” ujar CEO FedEx Raj Subramaniam, dikutip supplychaindive.com.
FedEx memastikan bahwa konsumen tidak akan mengalami efek yang signifikan karena pelayanan tetap berjalan optimal. Proses PHK akan dihubungi secara bergilir.
Dalam laporan pendapatan bulan Maret, Wakil Presiden Eksekutif dan CFO FedEx John Dietrich mengatakan bahwa FedEx telah melakukan pengurangan tenaga kerjanya hampir 22.000 selama setahun terakhir.