Bank Dunia Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI jadi 5 Persen pada 2024, Ada Tapinya

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia
Sumber :
  • VIVAcoid

Jakarta – Bank Dunia atau World Bank merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 menjadi 5 persen. Proyeksi ini meningkat 0,1 poin persentase, bila dibandingkan proyeksi terakhir di Januari 2024 yang sebesar 4,9 persen.

Bank Dunia mengatakan, pertumbuhan pada tahun ini ditopang oleh pertumbuhan konsumsi swasta, inflasi, hingga pasar tenaga kerja yang kuat. Hal ini disampaikan Bank Dunia melalui laporan Global Economic Prospects edisi Juni 2024. 

“Secara perkiraan, pertumbuhan PDB di sebagian besar negara di kawasan Asia-Pasifik (EAP) kecuali Tiongkok, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina akan ditopang oleh pertumbuhan konsumsi swasta yang kuat yang didukung oleh inflasi yang rendah, penurunan biaya pinjaman, dan kondisi pasar tenaga kerja yang kuat,” tulis Bank Dunia dikutip Kamis, 13 Juni 2024.

Tapi, Bank Dunia menyebut bahwa investasi swasta maupun publik diperkirakan masih lemah. Hal ini karena meningkatnya ketidakpastian, misalnya saja transisi dan konflik politik yang baru-baru ini terjadi, dan termasuk kebijakan perdagangan global diperkirakan akan mengurangi investasi swasta.

Bersamaan dengan itu, meningkatnya utang pemerintah yang melebihi sebelum pandemi di sebagian besar negara kawasan termasuk Indonesia, dan penundaan persetujuan anggaran diperkirakan akan menghambat pertumbuhan investasi publik di beberapa negara perekonomian.

Gedung Bank Dunia.

Photo :
  • Simone D. McCourtie / World Bank

Sejalan dengan itu, Bank Dunia juga menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025. Diproyeksikan ekonomi RI akan tumbuh di 5,1 persen, dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 4,9 persen.

"Indonesia diperkirakan akan mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan kelas menengah dan kebijakan ekonomi yang secara umum bijaksana, dengan pertumbuhan rata-rata 5,1 persen selama dua tahun ke depan," jelasnya.

Bank Dunia lebih lanjut, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik (EAP) akan melambat dari 5,1 persen pada tahun 2023 menjadi 4,8 persen pada tahun 2024. Dalam hal ini sebagian besar mencerminkan perlambatan aktivitas di China.

Ilustrasi Bank Dunia.

Photo :
  • ANTARA/HO-Bank Dunia/am

Di kawasan tersebut, kecuali China, pertumbuhan ekonominya diproyeksikan meningkat menjadi 4,6 persen pada tahun ini, didukung oleh pemulihan perdagangan global.

Kemudian, selama dua tahun ke depan, pertumbuhan Asia Timur dan Pasifik diproyeksikan akan terus melambat menjadi 4,2 persen pada tahun 2025 dan 4,1 persen pada tahun 2026.