Rupiah Melemah Pagi Ini, Arah Kebijakan Suku Bunga AS Menghantui

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

Jakarta – Nilai tukar rupiah pada perdagangan di pasar spot pada Selasa, 11 Juni 2024 hingga pukul 10.04 WIB, ditransaksikan di level Rp 16.285 per dolar AS. Posisi itu melemah 2 poin atau 0,02 persen, dari posisi sebelumnya di level Rp 16.282 per dolar AS.

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 16.290 per Senin, 10 Juni 2024. Posisi rupiah itu tercatat melemah 72 poin dari kurs sebelumnya, yang berada di level Rp 16.218 pada perdagangan Jumat, 7 Juni 2024.

Ilustrasi uang rupiah

Photo :
  • vstory

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim menjelaskan, indeks dolar menguat pada hari Senin, melanjutkan kenaikan kuat dari hari Jumat setelah laporan non-farm payrolls yang kuat. Hal itu menunjukkan para pedagang secara tajam mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan September.

"Pasar fokus pada pertemuan Fed mendatang, dengan keputusan suku bunga akan dirilis pada hari Rabu. Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil," kata Ibrahim.

Namun, isyarat apa pun mengenai kebijakan di masa depan akan diawasi dengan ketat, terutama setelah tanda-tanda ketahanan inflasi AS dan pasar tenaga kerja AS baru-baru ini. 

Sejumlah pejabat Fed telah memperingatkan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama (higher for longer), dalam menghadapi inflasi yang tinggi dan kekuatan pasar tenaga kerja. Data non-farm payrolls yang kuat pada hari Jumat pun memperkuat gagasan ini.

Uang dolar AS dan rupiah.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.

Sebelum keputusan Fed pada hari Rabu, data inflasi indeks harga konsumen utama juga tersedia pada minggu ini, dan diperkirakan menunjukkan inflasi tetap jauh di atas target tahunan The Fed sebesar 2 persen pada bulan Mei.

Selain itu, data produk domestik bruto menunjukkan perekonomian Jepang menyusut sedikit lebih kecil dari perkiraan pada kuartal pertama. Namun, perekonomian masih tetap mengalami kontraksi. Data PDB muncul tepat sebelum pertemuan Bank Sentral Jepang akhir pekan ini, di mana bank sentral diperkirakan akan mulai memperketat kebijakan dengan mengurangi pembelian asetnya.

"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 16.270-Rp 16.330," ujarnya.