Saham Asia Bervariasi, Pelaku Pasar Tunggu Pengumuman The Fed

Ilustrasi grafik perekonomian (Source: https://www.istockphoto.com/id)
Sumber :
  • vstory

Jakarta – Saham Asia-Pasifik membuka pasar dengan pergerakan bervariasi pada perdagangan Selasa (11/6/2024). Buntut S&P 500 dan Nasdaq Composite meroket ke level tertinggi di Wall Street pada penutupan perdagangan Senin (10/9/2024) malam.

S&P 500 naik 0,26 persen dan menutup pasar pada 5.360,79. Sementara, Nasdaq Composite meningkat 0,35 persen dan berakhir pada 17.192,53. Dow  Jones Industrial Average menyusul dengan bertambah 0,18 persen.

Melansir CNBC, pelaku pasar di Asia menantikan keputusan Federal Reserve AS (The Fed)  yang akan diumumkan pada Rabu (12/9/2024). Bertepatan rilis laporan inflasi Amerika Serikat pada bulan Mei.

Karyawan mengambil gambar layar pergerakan harga saham (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Dari laporan tersebut, para investor dan pelaku pasar akan memperkirakan frekuensi penurunan suku bunga yang akan dilakukan The Fed. Asumsi yang beredar sekarang, The Fed hanya akan menurunkan satu kali suku bunga tahun ini. Hal tersebut akan terjadi pada bulan November.

Fluktuasi saham Asia dapat terlihat dari beberapa saham raksasa. Nikkei 225 Jepang membuka pasar dengan memperpanjang kenaikan sebesar 0,42 persen. Sejalan dengan saham Topix yang terbang 0,34 persen.

Saham Kospi Korea Selatan menunjukkan rebound 0,4 persen dari perdagangan kemarin. Sementara saham Kosdaq mempunyai nasib lebih, yakni melonjak 0,64 persen.

Mirisnya, saham pasar Hong Kong dan Australia justru bergerak ke zona merah. S&P/ASX 200 Australia yang tersungkur 1 persen disusul Indeks Berjangka Hang Seng Hong Kong tergelincir ke level 18.096 dari 18.366.

Salah satu faktornya melemahnya saham di pasar Australia dan Hong Kong karena libur hari sebelumnya. Begitu juga pasar modal Tiongkok dan Taiwan yang baru dibuka hari Ini.