Prabowo Bakal Anggarkan Rp 16 Triliun Buat IKN, Masuk APBN 2025?

IKN Nusantara.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Arianti Widya

Jakarta – Pemerintah saat ini tengah menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk tahun 2025. Presiden terpilih Prabowo Subianto pun sempat mengatakan akan menganggarkan Rp 16 triliun per tahun untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. 

Merespons hal ini, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa mengatakan bahwa hal tersebut saat ini belum dibahas pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

"Belum, kita belum masuk sampai situ," kata Suharso di Kompleks DPR, Jakarta, Kamis, 6 Juni 2024.

Suharso mengatakan, saat ini Pemerintah masih jadi pembahasan adalah Kerangka Ekonomi Makrok Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) untuk RAPBN 2025. Artinya pembahasan RAPBN 2025 masih dalam tahap awal, sebab KEM PPKF adalah acuan untuk penyusunan RAPBN 2025 beserta Nota Keuangan Tahun Anggaran 2025.

Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Dia menyebut, terkait pembahasan mengenai IKN itu baru akan dibahas pemerintah saat bertemu dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR. "Tahap berikutnya kita bicara sama Banggar," jelasnya. 

Adapun Prabowo menegaskan dukungan serta komitmennya untuk melanjutkan pembangunan IKN yang digagas oleh Presiden Jokowi. Prabowo mengungkapkan, kebijakan untuk memindahkan ibu kota Indonesia pada dasarnya sudah digagas sejak pemerintahan Presiden Pertama RI, Presiden Soekarno.  Dia pun sangat mendukung terealisasinya gagasan tersebut.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

“Ide untuk memindahkan ibu kota sebenarnya telah ada sejak bertahun-tahun lalu, bahkan sejak Presiden Pertama RI, Presiden Soekarno. Dan selalu ada usulan agar ibu kota sebaiknya berada di posisi yang lebih sentral,” kata Prabowo.

Prabowo menambahkan, Jakarta saat ini dihadapkan pada sejumlah masalah, salah satunya yakni kota ini sudah tidak mampu lagi untuk menampung populasi masyarakat yang angkanya mencapai 20 hingga 25 juta orang. 

 “Kita harus berinvestasi lebih banyak untuk menyelamatkan Jakarta,” kata Prabowo.