VKTR Bukukan Laba Bersih Rp 29,56 Miliar pada 2023

[dok. Jajaran Direksi dan Komisaris PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, dalam RUPST di Bakrie Tower, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 3 Juni 2024]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) melaporkan penjualan total sebesar Rp 1,06 triliun pada tahun 2023, atau sedikit terkontraksi sebesar 0,87 persen dari tahun 2022 yang sebesar Rp 1,07 triliun.

Meski demikian, Direktur Utama VKTR, Gilarsi W Setijono menjelaskan, VKTR telah berhasil mengelola komponen beban pokok penjualan sehingga turun 3,41 persen, dari tahun 2022 yang sebesar Rp 878 miliar menjadi Rp 848 miliar di tahun 2023.

"Selaras dengan realisasi investasi berupa perluasan fasilitas produksi bus listrik dan penyediaan fasilitas after sales bagi bus-bus listrik yang kini dioperasikan oleh Transjakarta, kami mencatatkan peningkatan beberapa komponen beban usaha. Yakni biaya iklan, promosi, biaya perjalanan dinas, gaji, imbalan kerja, serta jasa profesional" kata Gilarsi saat ditemui di Bakrie Tower, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 3 Juni 2024.

Dia mengatakan, kenaikan berbagai komponen tersebut mencatatkan kenaikan beban usaha sebesar 42,97 persen dari tahun 2022 yang senilai Rp113 miliar, menjadi Rp 162 miliar di tahun 2023. Sehingga, VKTR menghasilkan laba usaha sebesar Rp 51,3 miliar, yang terkontraksi 35,29 persen dari tahun 2022 yang sebesar Rp 79,29 miliar.

Kerja sama VKTR dan Gapura Angkasa.

Photo :
  • dokumentasi VKTR

Dengan adanya peningkatan beban usaha dan biaya-biaya lainnya, hal itu membuat laba sebelum pajak penghasilan tercatat Rp 42,25 miliar di tahun 2023, yang turun sebesar 44,3 persen dari tahun 2022 yang sebesar Rp 75,85 miliar

"Setelah dikurangi beban pajak sebesar Rp 12,69 miliar, laba bersih tercatat sebesar Rp 29,56 miliar atau turun 56,68 persen dari tahun 2022 yang sebesar Rp 68,24 miliar," kata Gilarsi.

"Terkait dengan laba bersih tersebut, perseroan akan menggunakannya sesuai dengan strategi keuangan perseroan," ujarnya.

Diketahui, pada tahun 2023 jumlah aset Perseroan tercatat naik 61,52 persen atau sejumlah Rp 1,66 triliun, dari tahun 2022 yang sebesar Rp 1,03 triliun. Kenaikan ini berasal dari meningkatnya aset lancar Perseroan, disebabkan oleh belanja modal setelah penawaran umum perdana atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Selain itu, total liability VKTR juga menurun 31,33 persen menjadi Rp 520 miliar, dari tahun 2022 yang sebesar Rp 758 miliar. Keberhasilan IPO dan peningkatan laba bersih membuat ekuitas Perseroan naik 317,59 persen menjadi Rp 1,147 triliun.

Sehingga posisi keuangan VKTR semakin kuat dengan rasio-rasio keuangan seperti debt to equity ratio, debt to asset ratio, semakin membaik yang memungkinkan Perseroan merealisasikan inisiatif strategis dengan efektif.

Bus listrik VKTR.

Photo :
  • Dokumentasi VKTR.

Penjualan kendaraan listrik VKTR masih didominasi oleh segmen B-to-G, terutama penjualan bus listrik kemitraan strategis dengan operator bus Transjakarta. Namun, berbeda dengan tahun sebelumnya, di tahun ini Perseroan telah memperluas portofolio pelanggannya ke segmen B-to-B dengan menjual bus listrik kepada perusahaan swasta.

Sejauh ini, Perseroan telah berhasil membukukan total penjualan 23 unit electric vehicle (EV) bus sepanjang 2023, disertai dengan tambahan penjualan 7 unit EV bus yang telah terrealisasikan penjualannya sampai dengan 31 Maret 2024.