Profil Bambang Susantono yang Resmi Mengundurkan Diri jadi Kepala Otorita IKN
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Informasi pemberhentian Bambang Susanto disampaikan oleh Pratikno selaku Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg). Pratikno mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menerima surat pengunduran diri Bambang Susanto beberapa hari sebelumnya. Pada 3 Juni 2024 akan diterbitkan Keppres yang menyatakan pemecatan Bambang Susanto secara Hormat dari jabatannya.
"Pak Presiden sudah menerima surat permohonan pengunduran diri dari Bapak Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN. Pada hari ini (3/6/2024) telah terbit Keppres tentang pemberhentian dengan hormat Bapak Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN," jelas Pratikno.
Mundurnya Bambang Susantono ini terjadi di tengah proses persiapan upacara 17 Agustus yang secara perdana akan di lakukan di Ibukota baru itu. Sayangnya karier Bambang Susantono sebagai bos Otorita IKN hanya bertahan selama dua tahun tiga bulan. Terhitung sejak proses pelantikan pada Maret 2022 lalu.
Lantas bagaimana profil Bambang Susantono sampai bisa menjadi Bos Otorita IKN?
Ia berhasil mengalahkan sejumlah kandidat kuat lain, seperti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Ridwan Kamil, Azwar Anas, dan Tumiyono. Hal ini karena Bambang bukanlah orang baru di ranah Pemerintahan. Ia sudah terjun ke dunia politik tanah air sejak kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pria berkaca mata ini lahir di Yogyakarta, 4 November 1963. Bambang lalu hijrah ke Kota Kembang untuk berkuliah di Fakultas Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung (ITB). Tak puas dengan gelar sarjana, ia lalu melanjutkan studi S2 di University of California. Bambang mengambil dua jurusan sekaligus (double degree), yaitu tata kota dan teknik transportasi.
Kepiawaiannya terhadap dunia transportasi menghantarkan Bambang sebagai Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia pada tahun 2004 di era Presiden SBY. Inilah awal mula dirinya terjun di ranah pemerintahan.
Kepercayaan SBY terhadap keahlian Bambang membuat dirinya diamanatkan mengemban jabatan sebagai sebagai Deputi Menko Perekonomian bagian Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah pada 2007-2010.
SBY memberikan tugas lain kepada Bambang sebagai Wakil Menteri Perhubungan pada 2009. Saat SBY terpilih untuk kedua kalinya, karier Bambang di pemerintahan ikut berlanjut. Ia ditunjuk menjadi Wakil Menteri Perhubungan periode 2010-2014.
Usai menjajaki dunia pemerintahan, Bambang lalu terpilih menjadi komisaris di PT Garuda Indonesia Tbk pada 2012. Ia bahkan memegang peranan sebagai Vice President Asian Development Bank (ADB).
Masuknya Bambang di ADB menggantikan posisi Bindu Lohani yang sudah memasuki masa purnabakti. Tugasnya melakukan pengawasan pengembangan publikasi dan laporan ADB terkait indikator pembangunan, outlook dan indikator ekonomi wilayah Asia.
Saat ini, tongkat kepemimpinan pembangunan di ibukota baru akan dipindahkan kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagai plt Kepala Otorita IKN.