Destry Damayanti Beberkan Tiga Fokus Utama Lanjut Jadi DGS Bank Indonesia
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta – Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI tengah melakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test kepada calon Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia (DGS BI), Destry Damayanti untuk periode 2024-2029.
Adapun Destry saat ini masih menjabat sebagai DGS BI, dan jabatanya itu akan berakhir pada 7 Agustus 2024. Menjelang masa jabatannya berakhir, Destry kembali dicalonkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk mengisi posisi tersebut.
Di hadapan Komisi XI DPR RI, Destry menyampaikan untuk tema yang diangkat adalah Bank Indonesia sinergi untuk mendukung Indonesia maju. Dalam hal ini memiliki tiga fokus utama.
Destry mengungkapkan, tiga aspek sebagai game changer bagi perekonomian Indonesia. Pertama, pengembangan pasar uang dan pasar valas dalam mendukung pembiayaan ekonomi.
Destri mengatakan, kondisi pasar keuangan domestik masih relatif dangkal dibandingkan dengan negara peers, Namun, dalam 2 tahun belakangan mulai terlihat adanya perbaikan.
“Kita tidak bisa puas begitu saja, karena dibandingkan negara lain kedalaman pasar kita masih relatif rendah, contohnya untuk peningkatan transaksi derivatif indonesia dengan negara peers kita masih sekitar 44 persen dari total transaksi,” kata Destry di Komisi XI DPR Senin, 3 Juni 2024.
Untuk itu, Destry mengatakan akan melakukan penguatan blueprint pengembangan pasar uang sebagai peta jalan untuk menciptakan well-functioning market dalam mendukung kelancaran transmisi kebijakan moneter dan sebagai pondasi dari stabilitas sistem keuangan serta pertum ekonomi berkelanjutan.
Dengan visi membangun pasar uang dan pasar valuta asing yang modern dan maju. Adapun pilar utama kebijakan ini, yakni melakukan digitalisasi dan penguatan infrastruktur pasar keuangan, penguatan efektivitas kebijakan moneter, dan sinergi pembiayaan pembangunan.
Kedua, penguatan sistem pembayaran pada digitalisasi ekonomi dan keuangan. Hal ini memperhatikan potensi digital Indonesia, dengan BI merespons dengan tiga fokus kebijakan sistem pembayaran. Hal ini diantaranya dengan menjaga stabilitas infrastruktur sistem pembayaran, memperkuat industri sistem pembayaran yang sehat, dan memperluas akseptasi digital.
Ketiga, kebijakan makroprudensial yang akomodatif dan pro growth. Penguatan kebijakan ini dilakukan penguatan kebijakan insentif makroprudensial (KLM), melalui perluasa pemberian insentif kepada sektor-sektor yang memiliki daya ungkit tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi tetap tinggi.
Sebagai informasi, Destry meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia. Kemudian memperoleh gelar Master of Science dari Field of Regional Science Cornell University, New York, Amerika Serikat.
Dalam mengawali karirnya, dia menjabat sebagai Senior Economic Adviser Duta Besar Inggris untuk Indonesia pada 2000-2003, selanjutnya sebagai peneliti dan pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 2005-2006, dan Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas pada 2005-2011.
Destry kemudian melanjutkan karirnya sebagai Kepala Ekonom Bank Mandiri pada 2011-2015, Ketua Satuan Tugas Ekonomi Kementerian BUMN pada 2014-2015, serta Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada periode 2015-2019.
Sementara itu, Destry resmi menjadi Deputi Gubernur Senior BI berdasarkan Keputusan Presiden RI No.74/P tahun 2019 pada 29 Juli 2019 untuk periode 2019-2024. Masa jabatannya akan berakhir pada 7 Agustus 2024.