Inflasi AS Turun, Aset Kripto Kinclong

Bitcoin.
Sumber :
  • wikimedia

Jakarta – Bos Indodax Oscar Darmawan menyebut, penurunan inflasi Amerika Serikat (AS) saat ini memberikan angin segar bagi pasar kripto, terutama Bitcoin. Sebab, turunnya inflasi ini membuat harga Bitcoin naik.

Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) berhasil stabil di atas angka U$65.000 dan sempat menyentuh U$66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Per hari ini, 18 Mei 2024 Bitcoin menyentuh harga U$66,967. 

"Penurunan inflasi AS memberikan angin segar bagi pasar kripto, terutama Bitcoin. Ini memperkuat kepercayaan investor terhadap potensi Bitcoin sebagai pelindung nilai terhadap inflasi dan aset yang mampu menawarkan return lebih tinggi di tengah ketidakpastian ekonomi global," kata Oscar dalam keterangannya Sabtu, 19 Mei 2024.

Bitcoin, Etherium, dan aset kripto.

Photo :
  • Business Today

Selain itu terang Oscar, kenaikan harga Bitcoin ini juga didukung oleh peningkatan aktivitas perdagangan di kalangan investor ritel dan institusi. Funding rates yang meningkat menunjukkan adanya peningkatan pembelian dengan leverage di banyak bursa ritel.

Menurutnya, momentum seperti ini sangat dinantikan oleh para investor setiap bulannya. Sebab penentuan penurunan atau kenaikan inflasi di Amerika Serikat memiliki dampak signifikan terhadap suku bunga secara global. 

"Dalam konteks ini, investor akan menjadikan tingkat inflasi AS sebagai salah satu acuan utama dalam menentukan instrumen investasi yang paling tepat untuk dipilih," jelasnya.

Terkait hal ini, Oscar mengatakan pentingnya memanfaatkan momen seperti ini untuk melakukan investasi dengan teknik Dollar Cost Averaging (DCA) melalui fitur ‘Investasi Rutin’ di Indodax, 

Chief Executive Officer Indodax Oscar Darmawan.

Photo :
  • Dokumentasi Indodax.

“Melakukan DCA akan membantu kita untuk mengatur investasi kita dan akan menguntungkan ketika ada momen seperti ini," jelasnya. 

Dia mengatakan, teknik DCA memungkinkan investor untuk membeli kripto secara berkala dengan jumlah yang sama setiap bulannya, sehingga mengurangi risiko dan dampak volatilitas pasar. 

"Ini adalah strategi yang sangat efektif dalam jangka panjang untuk mengakumulasi aset dengan biaya rata-rata yang lebih rendah," jelasnya.