Garap EBT dan Perkuat Anak Usaha, BNBR Ungkap Strategi Bisnis di 2024

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT. Bakrie & Brothers Tbk
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menegaskan komitmen untuk terus menggenjot sejumlah strategi bisnis guna meningkatkan kinerja di masa depan.

Direktur & Chief Financial Officer (CFO) BNBR, Roy Hendrajanto M. Sakti mengatakan, BNBR optimis bahwa di tahun 2024 ini Perseroan akan kian mampu menorehkan capaian positif, melalui sejumlah proyek strategis yang selama ini terus bergulir.

“Kami bersyukur, kerja keras dan strategi bisnis yang selama ini dijalankan terus berdampak positif bagi Perseroan," kata Roy dalam keterangannya, Rabu, 15 Mei 2024.

Dia mengaku optimis, melalui sejumlah strategi bisnis yang diadopsi BNBR, hal itu akan menjaga kelancaran dan kelangsungan usaha serta berdampak lebih positif lagi bagi Perseroan di masa depan. Roy pun memaparkan, strategi bisnis yang dimaksud antara lain yakni pertama, Perseroan akan melanjutkan upaya penguatan fundamental bisnis ,dengan memperkuat operasional setiap unit usaha.

Gedung IDX, Indonesia Stock Exchange (Bursa Efek Indonesia)

Photo :
  • vivanews/Andry Daud

"Sehingga mampu mempertahankan daya saingnya di pasar. Perseroan juga membuka peluang untuk bermitra secara strategis dalam menjalankan usahanya," ujarnya.

BNBR juga menargetkan bahwa hingga 3 tahun ke depan, Compounded annual growth rate (CAGR) bisa mencapai sebesar 16,6 persen. Dengan porsi pendapatan terkonsolidasi sebesar 40,8 persen dari sektor pipa baja, 5,6 persen dari sektor fabrikasi baja, 4,1 persen dari sektor infrastruktur dan pendukung infrastruktur.

Kedua, Perseroan mengembangkan portofolio bisnis baru berbasis teknologi, dan berfokus pada ESG yang berpotensi menjadi sumber pendapatan baru Perseroan di masa mendatang.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Perseroan telah mengembangkan portofolio bisnis yang bergerak di bidang pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT), kendaraan listrik beserta komponen otomotif, dan teknologi cepat bangun (3D printing konstruksi dan rumah prefab)," kata Roy.

“Selanjutnya, yang tak kalah penting juga, Perseroan secara aktif mengelola dan memitigasi risiko usaha dan investasi dengan cara menerapkan manajemen risiko internal yang menjadi bagian terintegrasi dalam proses bisnis," ujarnya.