AirAsia Indonesia Bukukan Pendapatan Rp 6,62 Triliun pada Tahun 2023
- Instagram @airasiatravels_id
Jakarta – PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) melaporkan pendapatan yang naik 75,24 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 6,62 triliun, di sepanjang tahun 2023.
Berdasarkan laporan keuangan yang diunggah di keterbukaan informasi, dikutip Jumat, 10 Mei 2024, manajemen CMPP menjelaskan bahwa sebagian besar pendapatan berasal dari segmen operasi penerbangan. Karenanya, CMPP pun mengalami perbaikan sepanjang 2023 seiring pertumbuhan topline.
Hal itu dapat dilihat dari rugi CMPP yang dilaporkan turun 34,46 persen (yoy) menjadi Rp 1,08 triliun. Sehingga membuat rugi per saham dasar CMPP menjadi Rp 101,20 per saham, dari sebelumnya Rp 154,41 per saham.
Kemudian, penjualan tiket kursi pesawat juga telah berkontribusi sebesar Rp 5,63 triliun, disusul bagasi yang mencapai Rp 731,74 miliar. Selain itu, CMPP juga menghasilkan pendapatan dari pelayanan penerbangan hingga sebesar Rp 125,85 miliar, kargo Rp 44,26 miliar, dan charter Rp 14,08 miliar.
Berdasarkan pusat operasi, CMPP melaporkan bahwa Denpasar menjadi sumber pemasukan utama senilai Rp 2,63 triliun. Posisi selanjutnya disusul Jakarta senilai Rp 2,58 triliun. Sementara Surabaya dan Medan masing-masing di angka Rp 784 miliar dan Rp 623 miliar.
Meski demikian, margin pendapatan tidak mampu dijaga positif menyusul peningkatan aneka beban pokok. Porsi terbesar datang dari biaya bahan bakar dan perbaikan-pemeliharaan, sehingga menambah total beban usaha senilai Rp 7,32 triliun.
Secara operasional CMPP mengalami rugi Rp 702,61 miliar. Setelah ditambah beban keuangan dan pajak, maka perusahaan mencatatkan rugi tahun berjalan senilai Rp 1,08 triliun.
Berdasarkan balance sheet CMPP akhir Desember 2023, tersaji defisiensi modal senilai Rp 7,9 triliun. Di mana nilai kewajiban utang atau liabilitas lebih tinggi dari aset yang dimiliki. Liabilitas CMPP mencapai Rp 14,01 triliun, naik 15,16 persen (yoy). Sementara aset tercatat sebesar Rp 6,11 triliun, atau tumbuh 14,17 persen.
Tercatat, hingga akhir 2023 kas CMPP tersisa Rp 56,25 miliar, naik hampir dua kali lipat dari awal tahun akibat pertumbuhan kas atas aktivitas operasional.