Tekan Emisi Karbon, Kementerian Investasi dan VKTR Hibahkan 3 Bus Listrik ke UGM

Kementerian Investasi dan PT. VKTR Hibahkan 3 Bus Listrik untuk UGM
Sumber :
  • VIVA.co.id/Cahyo Edi (Yogyakarta)

Yogyakarta – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerjasama dengan PT VKTR menghibahkan 3 unit bus listrik kepada Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu, 8 Mei 2024. Hibah 3 unit bus listrik ini diterima oleh Rektor UGM Ova Emilia.

Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal, Riyatno mengatakan, hibah bus listrik kepada UGM sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia.

Pemerintah, kata Riyanto terus konsisten mendorong ekonomi hijau dan rendah karbon sebagai salah satu strategi dalam mewujudkan transformasi ekonomi Indonesia.

“Salah satu target dalam roadmap sektor energi adalah mencapai zero emisi karbon 2060 dengan penggunaan kendaraan listrik baik untuk kegiatan komersial maupun kendaraan pribadi.” kata Riyanto.

Kerja sama VKTR dan Gapura Angkasa.

Photo :
  • dokumentasi VKTR

Riyatno membeberkan, Indonesia mempunyai cadangan persediaan nikel yang setara dengan 23 persen cadangan di dunia sangat mendukung pengembangan ekosistem industri baterai listrik di Indonesia. 

Kondisi ini membuat pemerintah memberikan dukungan berupa pemberian berbagai insentif seperti tax holiday bagi produsen selama 20 tahun, super tax deduction hingga 300  persen, dan pembebasan PPN atas impor dan perolehan barang modal berupa mesin dan pabrik untuk kendaraan bermotor.

“Pemerintah menaruh perhatian terhadap konsumen yaitu dengan memberikan insentif berupa subsidi pembelian motor listrik sebesar Rp7 juta, pengurangan PPN atas pembelian mobil dan bus listrik, dan pengurangan bea balik nama kendaraan bermotor untuk motor dan mobil listrik hingga 90%,” urai Riyatno.

Sementara Direktur PT VKTR Teknologi Mobilitas, Tbk, Gilarsi W Setijono menerangkan bus yang dihibahkan ke UGM memiliki desain yang lebih lebar dibandingkan dari yang biasanya dan sudah mendapat izin dari Kementerin Perhubungan. 

“Kalau lebar bus listrik biasanya hanya 2,1 meter, kami buat menjadi 2,4 meter agar muatan jadi lebih banyak, lebih aman, dan lebih nyaman pastinya,” jelas Gilarsi.

Direktur Utama VKTR, Gilarsi W. Setijono.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya.

"Bus listrik ini memiliki kapasitas penumpang lebih dari 30 orang. Bus tersebut juga bisa menempuh jarak sejauh 220 kilometer untuk satu kali pengisian daya," sambung Gilarsi.

Sedangkan Rektor UGM Ova Emilia memberikan apresiasi atas hibah 3 bus listrik yang telah diberikan oleh Kementerian Investasi/BKPM. Ova menambahkan pemberian hibah bus listrik senilai Rp 4,1 miliar tersebut sangat bermanfaat bagi UGM untuk mendukung upaya penurunan emisi karbon dengan mengadopsi kendaraan ramah lingkungan.

“Pemberian hibah bus listrik ini saya kira  untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan UGM sebagai kampus hijau,” jelas Ova. 

Ova menambahkan saat ini UGM telah memiliki 2 unit bus listrik yang telah beroperasi sejak April 2022 lalu. Masing-masing bus berkapasitas penumpang 14 orang (duduk) dan 10 orang (berdiri). 

Ova menilai 2 bus listrik yang sudah dioperasikan oleh UGM ini dirasa masih sangat kurang, sehingga tambahan 3 unit bus ini sangat membantu UGM dalam memfasilitasi layanan transportasi bagi civitas akademika di UGM.

“Bus ini sangat bermanfaat dalam mendukung mobilitas sivitas akademika di lingkungan kampus UGM dan sebagai wujud dukungan kampus dalam isu transisi energi dan mitigasi perubahan iklim global,” tutup Ova.