Pendapatan dan Laba Bersih United Tractors Turun di Kuartal I-2024, Ini Pemicunya
- Dok. United Tractors
Jakarta – PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 32,4 triliun pada kuartal I-2024. Jumlah itu turun sebesar 7 persen dari Rp 34,9 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Corporate Secretary United Tractors, Sara Loebis mengatakan, penurunan pendapatan itu disebabkan oleh penurunan kinerja dari segmen mesin konstruksi dan pertambangan batu bara.
"Penurunan pendapatan, ditambah dengan biaya keuangan yang lebih tinggi dan kerugian selisih kurs menyebabkan penurunan laba bersih perseroan sebesar 15 persen menjadi Rp 4,5 triliun dari Rp 5,3 triliun di kuartal pertama tahun 2023," kata Sara dalam keterangannya, Selasa, 30 April 2024.
Sara menjelaskan, segmen usaha mesin konstruksi mencatat penurunan penjualan alat berat Komatsu sebesar 37 persen menjadi 1.126 unit dibandingkan tahun lalu sebesar 1.791 unit.
Berdasarkan riset pasar internal, Komatsu memimpin pangsa pasar penjualan alat berat sebesar 29 persen. Pendapatan perseroan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat turun 11 persen menjadi Rp 2,6 triliun dari Rp 3,0 trilliun.
Lalu penjualan Scania, turun dari dari 218 unit menjadi 87 unit, dan penjualan produk UD Trucks turun dari 89 unit menjadi 32 unit. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan permintaan terutama di sektor pertambangan.
"Secara keseluruhan pendapatan unit usaha mesin konstruksi turun 22 persen menjadi Rp 8,3 triliun dibandingkan Rp 10,6 triliun pada periode yang sama tahun 2023," jelasnya.
Lebih lanjut, Sara mengatakan bahwa segmen usaha kontraktor penambangan dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA) sampai dengan bulan Maret 2024 membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 13,3 triliun. Angka ini naik 14 persen dari Rp 11,7 triliun.
"PAMA mencatat peningkatan volume produksi batu bara sebesar 21 persen dari 27 juta ton menjadi 32 juta ton, dan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) sebesar 17 persen dari 245 juta bcm (bank cubic meter) menjadi 286 juta bcm, dengan rata-rata stripping ratio sebesar 8,9x, turun dari 9,2x," imbuhnya.