VKTR Cetak Pendapatan Rp 205 Miliar Kuartal I-2024

Direktur Utama VKTR, Gilarsi W. Setijono.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya.

Jakarta – PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) melaporkan laporan keuangan konsolidasi perusahaan, yang mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 205 miliar pada kuartal I-2024.

Direktur Utama VKTR, Gilarsi W Setijono mengatakan, capaian itu turun dari Rp 292 miliar pada kuartal I-2023. Utamanya disebabkan oleh penurunan penjualan dari bisnis manufaktur suku cadang.

"Seiring dengan penurunan penjualan kendaraan nasional di kuartal tersebut," kata Gilarsi dalam keterangannya, Senin, 29 April 2024.

Kerja sama VKTR dan Gapura Angkasa.

Photo :
  • dokumentasi VKTR

Di sisi lain, Gilarsi mengatakan bahwa VKTR mencatat adanya penjualan di segmen penjualan EV pada kuartal I-2024, yang berbeda dengan periode kuartal I-2023 yang masih nihil.

Dari sisi neraca, tidak terjadi banyak perubahan. Total aset mengalami peningkatan sebesar 0,5 persen menjadi Rp 1.677 miliar dari Rp 1.668 miliar. Sementara itu, total kewajiban mengalami penurunan sebesar 3 persen menjadi Rp 505 miliar pada kuartal I-2024, dari Rp 520 miliar di sepanjang tahun 2023.

"Margin laba kotor konsolidasi Perusahaan pada kuartal I-2024 mengalami kenaikan menjadi 26,1 persen, dari 19,1 persen pada kuartal I-2023," ujar Gilarsi.

Sementara Margin EBITDA perusahaan mengalami kenaikan menjadi 15,7 persen pada kuartal I-1024, dari 11,9 persen pada kuartal I-2023.

EV Mining Truck hasil kolaborasi strategis antara VKTR dan Yutong di Pameran Indonesia Mining Exhibition di JiExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Photo :
  • VIVA/Yeni Lestari

"Peningkatan margin terutama disebabkan oleh pengendalian biaya pada bisnis manufaktur suku cadang mobil, yang dipimpin oleh penurunan HPP (Harga Pokok Penjualan)," ujarnya.

Sebagai informasi, dari segmen penjualan EV, di sepanjang kuartal I-2024, VKTR akan semakin menguatkan ekspansi portofolio klien Business to Business (B2B) yang memiliki visi ke arah keberlanjutan yang semula hanya Business to Government  (B2G).

Hal ini tercermin dari kelanjutan penjualan bus listrik kepada perusahaan swasta sepanjang kuartal tahun ini. Beberapa kerja sama telah dijajaki oleh Perusahaan pada kuartal I-2024 untuk mendorong adopsi dan penjualan EV di Indonesia.