BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar di Kuartal I-2024, Penyaluran Kredit Tembus Rp 344,2 Triliun

Jajaran Direksi PT Bank Tabungan Negara Tbk dalam konferensi pers Paparan Kinerja Per 31 Maret 2024, di Menara BTN, Jakarta Pusat, Kamis, 25 April 2024
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) melaporkan laba bersih sebesar Rp 860 miliar pada kuartal I-2024. Hal itu tumbuh 7,4 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 801 miliar. 

"BTN saat ini terus berbenah dengan melakukan transformasi perusahaan dan telah menunjukkan hasil yang positif," kata Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, dalam konferensi pers Paparan Kinerja Per 31 Maret 2024, di Menara BTN, Jakarta Pusat, Kamis, 25 April 2024.

Kantor PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (dok: BTN)

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Dia menambahkan, penyaluran kredit dan pendapatan operasional tumbuh impresif di saat suku bunga dana merangkak naik, sebagai imbas mengetatnya likuiditas yang membayangi industri perbankan sejak akhir tahun lalu. 

Pada periode Januari-Maret 2024, BTN membukukan pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar 14,8 persen menjadi Rp 344,2 triliun, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 299,7 triliun. Pertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN tersebut, ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan serta kredit bermargin tinggi (high-yield loans) yang cukup diminati masyarakat.

"Pada tiga bulan pertama tahun 2024, BTN mampu mencetak pertumbuhan kredit dan pembiayaan yang membantu menggerakkan sektor perumahan di negara ini untuk bergerak," ujarnya.

Nixon menuturkan, kredit dan pembiayaan perumahan masih menyumbang porsi mayoritas sekitar 85 persen dari seluruh kredit dan pembiayaan yang disalurkan perseroan. Selama kuartal I-2024, total kredit dan pembiayaan perumahan mencapai Rp 292,7 triliun, atau naik 10,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 264,5 triliun. 

Dari jumlah tersebut, penyaluran KPR Subsidi masih menjadi yang terbesar yakni mencapai Rp 167 triliun, atau naik 12,3 persen pada kuartal I-2024 dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 148,6 triliun. Sedangkan KPR Non-Subsidi naik 11,2 persen menjadi Rp 98,8 triliun, dari Rp 88,8 triliun di kuartal I-2023.

"Strategi kami membidik lebih banyak penyaluran KPR Non-Subsidi ke segmen menengah ke atas sudah mulai menunjukkan hasil," kata Nixon.

Untuk KPR dengan ticket size di atas Rp 750 juta, Nixon menjelaskan bahwa pertumbuhannya mencapai 176,6 persen (yoy) pada kuartal I-2024, dengan total penyaluran mencapai Rp1,05 triliun. Capaian itu meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang sebesar Rp 380 miliar.

Selain itu, penyaluran KUR BTN mencapai Rp 387 miliar, melonjak 78,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 217 miliar. Penyaluran KRING juga bertumbuh 30,7 persen (yoy) menjadi Rp 572 miliar pada kuartal I-2024.

"Sementara itu, perseroan menyalurkan KAR sebesar Rp 525 miliar, atau meningkat 16,5 persen (yoy)," ujarnya.