BCA Himpun DPK Rp 1.121 Triliun hingga Kuartal I-2024, Naik 7,9 Persen

Menara PT Bank Central Asia Tbk (BCA) MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Sumber :
  • VIVA/Andry Daud

Jakarta – Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk atau BCA, Jahja Setiaatmadja melaporkan, total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun pihaknya naik 7,9 persen secara year-on-year (yoy), menyentuh angka Rp 1.121 triliun per Maret 2024.

Kemudian, Jahja juga melaporkan bahwa dana giro dan tabungan (CASA) juga tercatat tumbuh sekitar 7,3 persen, mencapai Rp 904,5 triliun.

"Solidnya pertumbuhan CASA selaras dengan total volume transaksi BCA yang naik 20,8 persen (yoy), mencapai Rp 8,3 miliar pada kuartal I-2024," kata Jahja dalam telekonferensi, Senin, 22 April 2024.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja [dok. BCA]

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Khusus di kanal digital, Jahja melaporkan bahwa volume transaksi mobile banking dan internet banking BCA mencapai 7,2 miliar, atau naik 23,5 persen (yoy).

"BCA secara berkesinambungan melakukan investasi untuk memperkuat ekosistem hybrid banking, dan memberikan pelayanan berkualitas bagi nasabah yang beragam," ujar Jahja.

Secara keseluruhan, Jahja juga memastikan bahwa BCA telah berhasil mempertahankan profitabilitas yang berkelanjutan.

Pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) BCA selama kuartal I-2024, tercatat mencapai Rp 19,8 triliun atau tumbuh 7,1 persen secara tahunan.

BCA Mobile.

Photo :
  • M-BCA

Kemudian, pendapatan selain bunga naik 6,8 persen (yoy), menjadi Rp 6,4 triliun. Secara total, pendapatan operasional mencapai Rp 26,2 triliun, atau naik 7 persen (yoy) pada kuartal I-2024. 

Rasio cost to income terjaga di level 32,4 persen. Di samping itu, seiring dengan meningkatnya kualitas aset, biaya provisi BCA turun 29,8 persen (yoy), sehingga turut berkontribusi bagi pertumbuhan laba BCA," ujarnya.